Sepi Wisatawan, Kawasan Wisata Lembang Jadi Mirip Kota Mati

Pengelola objek wisata di Lembang, Bandung Barat meminta pemerintah segera memperbolehkan mereka beroperasi kembali.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 19 Agustus 2021 | 13:32 WIB
Sepi Wisatawan, Kawasan Wisata Lembang Jadi Mirip Kota Mati
Arus lalu lintas di sekitaran kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat terpantau lenggang selama masa PPKM Level 4. Tak terlihat tumpukan kendaraan wisatawan karena objek wisata di sana masih belum boleh beroperasi. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Sektor kuliner di Kabupaten Bandung Barat (KBB) sedikit bergairah seiring diperbolehkannya pengunjung makan di tempat di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4.

Namun hal itu tidak berlaku bagi objek wisata. Mereka masih dilarang beroperasi setidaknya hingga PPKM Level 4 berakhir pada 23 Agustus 2021 mendatang.

Tak boleh beroperasi, objek wisata di Lembang menjadi sepi dan mirip kota mati.

Berdasarkan pantauan Suara.com pada Kamis (19/8/2021) di kawasan Lembang, arus lalu lintas terpantau lengang. Kendaraan pun masih didominasi pelat Bandung Raya atau D yang merupakan warga lokal.

Baca Juga:Mengenal Bone Broth, Kaldu Kaya Nutrisi yang Jadi Tren Hidup Sehat di Dunia

Diperbolehkannya kafe dan restoran untuk menerima konsumen makan di tempat atau dine in dengan pembatasan ketat sedikit menjadi pembeda dari beberapa pekan lalu. Seperti hanya untuk sekedar makan atau menikmati kopi.

General Manajer Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC), Sapto Wahyudi berharap objek wisata di Bandung Barat segera dibuka kembali.

Sebab, kata dia, ada banyak orang yang menggantungkan rezeki dari kegiatan wisata ini.

"Kita masih tutup ikut aturan pemerintah. Tapi restoran sama penginapan buka sesuai aturan," kata Sapto kepada Suara.com, Kamis (19/8/2021).

Ditegaskan Sapto, pengunjung yang datang ke TWGC hanya dibatasi untuk makan saja. Tidak ada aktivitas untuk menikmati wahana rekreasinya.

Baca Juga:5 Rekomendasi Olahan Mie ala Korea, Bisa Bikin Ketagihan!

Bagi yang ingin menikmatinya kuliner di tengah hutan objek wisata tersebut pun, sebelumnya pengelola mematok tarif Rp 50 ribu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak