SuaraJabar.id - Nasib nahas menimpa Nanang, warga Kampung Pasar, RT 04/2, Desa Ciptagumati, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Ia meninggal dunia saat berniat menyelamatkan anaknya dari kobaran abi yang membakar rumahnya.
Nanang meninggal pada Minggu (26/9/2021) malam. Korban yang ketika itu hendak menyelamatkan anaknya yang berada di lantai dua malah terjebak kobaran api.
Komandan Pleton Pemadam Kebakaran KBB, Yadi Supriadi, mengungkapkan, kejadian tersebut bermula saat korban melihat kepulan asap di lantai dua rumahnya.
Kemudian Nang berlari ke atas dengan tujuan untuk menyelamatkan anaknya.
Baca Juga:Pemkab Bandung Barat Siap Gelontorkan Rp 2,4 Miliar untuk Pelaku UMKM
"Begitu korban sudah berada di atas, ternyata anaknya sudah berada di lantai bawah karena dia loncat untuk menyelamatkan diri," ungkap Yadi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (27/9/2021).
Kemudian, kata Yadi, korban terjebak dan dikepung kobaran api. Nanang tertimpa material bangunan hingga akhirnya api membakar sekujur tubuhnya. Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Korban mengalami luka bakar full 100 persen karena pas kita temukan juga, korban sudah tertimpa reruntuhan," terang Yadi.
Ia mengatakan, rumah tersebut dihuni oleh 5 orang, beruntung untuk 4 anggota keluarganya yang lain bisa menyelamatkan diri saat kobaran api melahap rumah mereka.
Menurutnya, penyebab kebakaran hebat tersebut diduga akibat konsleting listrik, kemudian percikan apinya merembet ke material bangunan yang mudah terbakar, hingga akhirnya api langsung cepat membesar.
Baca Juga:Kebakaran Pabrik di Serang, Kerugian Rp 250 Juta
"Berdasarkan data awal dan keterangan saksi, penyebabnya akibat konsleting listrik di bagian rumah lantai dua," ucapnya.
Selain menyebabkan adanya korban jiwa, kata Yadi, kebakaran itu juga menghanguskan 90 persen bangunan lantai dua, sedangkan untuk lantai satunya masih aman atau bisa digunakan kembali.
Untuk memadamkan api, pihaknya menurunkan satu unit pancar dan empat personel, sedangkan untuk melakukan evakuasi korban yang meninggal dunia, dibantu oleh petugas gabungan.
"Kalau evakuasi korban dibantu anggota Polsek, Tagana, dan Koramil karena di lantai dua itu rumahnya hanya terbuat dari kayu bukan beton, dikhawatirkan ambruk lagi," tukas Yadi.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki