5 Fakta Jembatan Apung Ambruk di Bandung Barat

Jembatan apung Batujajar - Cihampelas di Kabupaten Bandung Barat itu dibangun dengan dana Rp 1 miliar.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 03 Januari 2022 | 11:54 WIB
5 Fakta Jembatan Apung Ambruk di Bandung Barat
Tangkapan layar video detik-detik ambruknya jembatan apung Batujajar-Cihampelas, Bandung Barat. [Instagram @infokbb]

SuaraJabar.id - Pengelola Jembalas Cecep Sumanta mengungkapkan kejadian sebenarnya ambruknya jembatan apung yang di perairan Waduk Saguling, yang menghubungkan dua kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Sebelumnya, kejadian ambruknya jembatan apung yang menghubungkan Kecamatan Batujajar dengan Kecamatan Cihampelas itu viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (2/1/2022).

Jembatan tersebut ambruk setelah drum yang menjadi penyangganya terbalik akibat angin kencang, sehingga menyebabkan sebagian jembatan patah.

"Itu yang patah kebetulan hanya bagian pinggir saja dengan panjang sekitar 4 meter, ruas yang lainnya masih aman," ungkap Cecep saat dihubungi pada Senin (3/1/2021).

Baca Juga:Profil dan Fakta Member H1-Key, Girl Grup K-Pop Baru Naungan GLG

1. Pengendara Motor Jadi Korban

Akibat kejadian itu, pengendara motor dan dua orang penumpangnya tercebur ke aliran sungai.

Beruntung, kejadian tersebut tidak sampai menyebabkan korban jiwa karena mereka terjatuh ke aliran yang masih dangkal.

Cecep memastikan, pengemudi kendaraan roda dia yang sempat tercebur saat jembatan ambruk
tidak sampai menyebabkan luka serius.

Hal itu diketahuinya setelah mengkonfirmasi ke pihak pengendara.

Baca Juga:CEK FAKTA: Nikita Mirzani Minta Jangan Mau Dibodohi HRS yang Hanya Tukang Obat, Benarkah?

"Saya sudah konfirmasi kepada mereka, memang kondisi mereka enggak apa- apa. Tapi ada kabar orang sampai hilang, tapi kenyatannya gak ada," terang Cecep.

2. Jembatan Batujajar - Cihampelas Ditutup Sementara

Untuk sementara jembatan tersebut akan ditutup karena akan dilakukan pemeriksaan oleh pihak berwenang. Pihaknya pun langsung melakukan perbaikan.

"Nanti kita juga akan melakukan pemaparan kepada aparat, kemudian akan diperiksa. Setelah oke, nanti akan dibuka lagi," ucapnya.

3. Pengelola Klaim Lakukan Perawatan Berkala

Untuk mencegah kejadian yang sama terulang, pihaknya akan lebih rutin lagi melakukan pemeriksaan pada bagian yang rawan roboh, terutama pada bagian penyangga.

"Sebetulnya, tadi malam juga kita melakukan perawatan sampai pagi. Tapi yang namanya bencana alam kan lain lagi. Nanti kita akan perkuat pada bagian yang lemah," katanya.

Sebelumnya, Cecep mengklaim jembatan yang memiliki panjang 540 meter, lebar 2,5 meter dan ketinggian yang berbeda karena posisinya naik turun itu pasti aman karena perawatannya dilakukan secara berkala.

"Alhamdulillah aman, karena kalau kelihatan sudah ada yang rusak langsung diganti. Jadi kondisinya setiap hari dicek ada petugas khusus yang mengecek semuanya. Disini pekerjanya ada 7 orang termasuk petugas karcis," ujarnya, beberapa waktu lalu.

4. Baru Diresmikan

Seperti diketahui, jembatan tersebut baru saja dibangun dan diresmikan akhir tahun 2021. Keberadaan Jemabalas dinilai sangat bermanfaat untuk membantu mobilitas masyarakat.

5. Dibangun dengan Dana Rp 1 Miliar

embatan tersebut dibangun pada November 2021 dengan bahan utamanya kayu dolken yang didatangkan dari Indramayu. Kemudian ditambah dengan drum plastik untuk menopang jembatan agar tidak tenggelam.

Cecep Sumanta, pengelola Jembalas mengatakan, jembatan apung tersebut dibuat untuk menghidupkan kembali aktivitas di daerah tersebut. Jembatan apung itu dibangun dengan dana perorangan dengan besaran sekitar Rp 1 miliar.

"Kami ingin dulunya lokasinya mati. Memang dulunya ada jembatan tapi tenggelam. Saya ingin membangkitkan kembali agar daerah ini hidup," kata Cecep kepada Suara.com, belum lama ini.

Jembatan apung tersebut diklaim merupakan yang terpanjang di perairan Waduk Saguling. Panjangnya mencapai sekitar 517 meter dengan lebar 2,5 meter. Dengan tingkat keamanan yang cukup tinggi, keberadaan Jembalas sangatlah membantu mobilitas warga.

Untuk melintasi jembatan tersebut, pengendara sepeda motor hanya cukup membayar Rp 3.000. Kemudian untuk tarif pejalan kaki Rp 2.000, sepeda Rp 2.000 kemudian jika hanya ingin melakukan swafoto alias selfi juga di Tarif Rp 2.000.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak