Penjual Minyak Goreng di Sejumlah Pasar Tradisional Cimahi Kehabisan Stok

"Kalau enggak ada pengiriman ya berarti enggak jual, kosong minyak goreng," ujar seorang pedagang di Pasar Atas Baru Kota Cimahi.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 01 Februari 2022 | 13:31 WIB
Penjual Minyak Goreng di Sejumlah Pasar Tradisional Cimahi Kehabisan Stok
ILUSTRASI - Pedagang di Pasar Bantul Siti Hanifah memegang minyak goreng subsidi yang kini harganya Rp14.000 per liter, Senin (31/1/2022). [SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono]

SuaraJabar.id - Kelangkaan minyak goreng terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi pada hari pertama penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, Selasa (1/2/2022).

Seperti diketahui, pemerintah menetapkan HET minyak curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter. Harga tersebut mulai berlaku per 1 Februari 2022.

Hana (50) salah seorang pedagang kelontongan di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi menuturkan, hingga saat ini belum ada satupun distributor yang siap untuk memasok minyak goreng dengan harga sesuai HET.

"Rata-rata pedagang kosong untuk minyak goreng, termasuk saya. Belum ada pengiriman dari distributor," kata Hana kepada Suara.com pada Selasa (1/2/2022).

Baca Juga:Berkaca dari Kasus Minyak Langka: Definisi Kelangkaan, Penyebab Hingga Cara Mengatasinya

Stok minyak goreng lama yang dijual Rp 19.000 ribu per liter pun kini sudah ludes terjual. Sehingga otomatis untuk hari ini Hana tidak memiliki stok minyak goreng untuk dijual.

"Tadi ada terakhir yang beli 4 liter yang harga Rp 19 ribu. Mungkin kebutuhan jadi mahal juga dibeli aja," ujar Hana.

Seperti diketahui, sejak pemerintah pusat menegakkan satu harga minyak goreng yakni Rp 14.000 per liter, yang kemudian diikuti dengan terbitnya HET, komoditas minyak goreng pun kini paling diburu masyarakat.

"Tadi aja banyak yang nanyain harga baru, saya kan belum ada," ucap Hana.

Berdasarkan informasi yang diterima Hana dari distributor, minyak goreng yang sesuai HET kemungkinan baru bisa dipasok pekan depan. Namun itupun belum bisa dipastikan.

Baca Juga:Mengintip Sejarah Orang Tionghoa di Cimahi, dari Chinese Wijk hingga hingga Diburu Laskar

"Bilangnya pekan depan, tapi belum bisa mastiin. Kalau enggak ada pengiriman ya berarti enggak jual, kosong minyak goreng," sebut Hana.

Hal serupa di alami pedagang lainnya, Yanti Mulayati. Ia mengaku kini sudah tidak memiliki minyak goreng kemasan untuk dijual, baik yang harganya la maupun harga baru.

"Sekarang yang kemasan rata-rata kosong, enggak ada pengiriman," katanya.

Yanti kini hanya memiliki stok minyak curah sebanyak 64 kilogram. Itupun harga jualnya belum mengacu sesuai HER. Ia masih menjualnya dengan harga Rp 20.000 per kilogram.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini