SuaraJabar.id - Pendidik dan tenaga kependidikan SDN 032 Tilil Kota bandung hari ini, Kamis (10/2/2022) bakal menjalani trauma healing pasca kejadian penusukan guru di Bandung, Senin (7/2/2022) lalu.
Sub Koordinator Peserta Didik dan Kelembagaan bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Bandung menjelaskan, trauma healing Kamis ini merupakan hari kedua pemberian trauma healing bagi pendidik dan tenaga kependidikan di SDN 032 Tilil.
Sebelumnya, sebanyak 26 dari 30 siswa dan orang tua mengikuti kegiatan trauma healing di SDN 032 Tilil Bandung pada hari pertama, Rabu (9/2/2022).
Trauma healing ini diinisiasi oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung yang berkolaborasi dengan Puspaga dan melibatkan pegiat aksi social Uncle Teebob, untuk pemulihan dan penyembuhan kepada seluruh warga sekolah setelah kejadian penusukan guru di Bandung.
"Diharapkan konseling ini dapat memberikan rasa nyaman, bahagia, dan tidak ada rasa trauma," kata Ketua Puspaga Kota Bandung, Siti Muntamah Oded dalam persnya.
Dalam proses konseling, para orang tua siswa diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh tim pendampingan berupa beberapa pertanyaan terkait sikap dan tingkah laku anak setelah kejadian. Kemudian, mereka dibagi menjadi beberapa tim untuk mendapatkan konsultasi lebih lanjut.
Sedangkan bagi siswa, penyembuhan melalui bermain gembira yang bisa mengembalikan kebahagiaan sang anak. Diawali dengan tepuk semangat, kemudian dilanjut dengan permainan anak-anak di lapangan sekolah serta ruang kelas, sehingga bisa menumbuhkan tawa bagi siswa.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Bandung, Rita Verita menjelaskan, pihaknya akan menggelar psikoedukasi untuk guru SDN 032 Tilil. Psikoedukasi ini dikoordinasikan oleh Pandawa dari Disdik Kota Bandung.
"Apabila ada siswa atau orang tua atau guru yang perlu penanganan lebih lanjut, maka akan dirujuk ke UPTD PPA Kota Bandung," ujarnya.
Dia juga tidak memungkiri, jika proses trauma healing ini akan memakan waktu yang cukup lama. Sebab menurutnya, proses itu tergantung trauma yang dialami oleh anak dan orang tua siswa.
"Berdasarkan pengalaman, untuk trauma healing maksimal 3 bulan dan memerlukan pemantauan di tahun-tahun berikutnya," ucapnya.
Di sisi lain, Kepala Sekolah SDN 032 Tilil, Osa menyampaikan, kegiatan trauma healing ini akan berlanjut sampai warga sekolah yang terlibat benar-benar tenang.
Maka dari itu, kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) pun dihentikan sementara dan dialihkan menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Kejadian ini sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar sehingga PTMT dialihkan secara PJJ selama dua pekan. Semoga proses penyembuhan guru, orang tua dan siswa berjalan lancar,” kata Osa, melengkapi keterangan trauma healing pasca penusukan guru di Bandung.
Baca Juga:Bakal Ketemu "Mantan", Striker PSS Sleman Wander Luiz Percaya Diri Ingin Cetak Gol