Nestapa Penjual Gehu ketika Tahu Menghilang dari Pasaran

Belasan kios pedagang yang biasa berjualan tahu tempe di Pasar Sederhana nampak kosong dan tak terlihat aktivitas jual beli.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 21 Februari 2022 | 14:45 WIB
Nestapa Penjual Gehu ketika Tahu Menghilang dari Pasaran
Tahu tempe di Pasar Sederhana Bandung menghilang setelah perajin mogok produksi, Senin (21/2/2022). [Ayobandung.com/Muslim Yanuar Putra]

SuaraJabar.id - Menghilangnya tahu tempe dari Pasar Seserhana Kota Bandung pada Senin (21/2/2022) membuat sejumlah pengunjung kebingungan.

Dadang (35) misalnya, ia mengaku kesulitan akibat sejumlah penjual tahu tempe di Pasar Sederhana mogok berjualan. Padahal, tahu menjadi bahan baku utama yang ia gunakan untuk berjualan gehu.

"Udah muterin pasar, gak ada yang buka ini yang jual tahu dan tempe. Emang biasa tiap hari ke sini beli bahan baku buat jualan," ujarnya.

Sebelumnya, pedagang tahu tempe di Pasar Sederhana Kota Bandung menghilang akibat produsen dan perajin tahu tempe mogok produksi selama 3 hari, dimulai hari ini Senin, 21 Februari hingga Rabu, 23 Februari 2022.

Baca Juga:Ratusan Pelaku Industri Tempe Mogok Produksi, Harga per Kilo Tempe Sampai Rp12 Ribu

Berdasarkan pantauan di lapangan, hari ini belasan kios pedagang yang biasa berjualan tahu tempe nampak kosong dan tak terlihat aktivitas jual beli.

Selain itu, keranjang-keranjang yang biasa terisi tahu tempe dibiarkan teronggok di salah satu kios yang biasa menjual hasil olahan kacang kedelai tersebut.

Ida (50), salah satu pedagang sayuran yang berlokasi persis di depan salah satu kios mengatakan, bahwa para pedagang tahu tempe di Pasar Sederhana secara serempak tidak berjualan pada hari ini.

"Hari ini semuanya libur (pedagang tahu tempe). Harga kedelai katanya naik jadi gak bikin tahu sama tempe pabriknya. Jadi pada gak jualan," ujarnya.

Sementara itu, menurut Galih, salah satu perajin tahu di sentra Cibuntu membenarkan adanya ratusan perajin tahu di Kota Bandung melakukan mogok produksi. Menurutnya, aksi tersebut diambil sebagai imbas dari naiknya harga kacang kedelai.

Baca Juga:Kejati Jabar Banding, Pemerkosa 13 Santriwati Herry Wirawan Kembali Terancam Hukuman Mati dan Kebiri Kimia?

"Sekarang mulai mogok dari Senin sampai Rabu. Sekarang rata semuanya mogok, enggak seperti tahun kemarin masih ada yang produksi," ujar Galih, saat dihubungi, Senin (21/2/2022).

Bahkan, Galih mengklaim seluruh perajin tahu di Kota Bandung mogok berproduksi, termasuk di sentra tahu di Cibuntu. Total terdapat ratusan perajin tahu di Cibuntu yang mogok kerja.

"Iya, di Bandung sepertinya rata, mogok semuanya. Di Cibuntu semuanya, sudah saya cek. Ada ratusan perajin tahu di sini," ucapnya.

Galih menegaskan, pihaknya melakukan mogok produksi agar didengar pemerintah, Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Kopti), dan agen kacang kedelai, bahwa pabrik tahu di Jabar banyak.

"Jangan seenaknya naikin harga sampai tidak turun lagi. Yang saya perhatikan pemerintah seperti tidak melihat ke bawah. Sebelum ada demo dari paguyuban, diam saja tidak ramai," ujar dia.

Setelah mogok produksi dilakukan, dia menyebut pemerintah dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia sudah melakukan komunikasi. Namun pihaknya belum menerima kebijakan perubahan terkait harga kacang.

"Kami sudah mengasih aba-aba. Kalau harga kacang turun, demo tidak akan jadi. Cuma ternyata tidak didengar masih saja naik, makanya kita melakukan demo," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini