Warga Rugi hingga Rp 1,6 Miliar, Ada Sindikat Penipuan Minyak Goreng Murah di Bandung?

Tidak mau sendirian merasa untung, lantas Dinda mengajak teman-temannya untuk membeli minyak goreng ke pelaku. Sebanyak 22 orang termasuk Dinda bertransaksi dengan IR.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 28 Februari 2022 | 14:41 WIB
Warga Rugi hingga Rp 1,6 Miliar, Ada Sindikat Penipuan Minyak Goreng Murah di Bandung?
ILUSTRASI - Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan (kanan) bersama Kasat Reskrim AKP Rusmono (kiri) memperlihatkan tumpukan kardus berisi minyak goreng kemasan 2 liter yang diamankan polisi dari sebuah gudang di Kampung Kempeng, Desa Cempaka, Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (26/2/2022). [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman]

SuaraJabar.id - Seorang warga bernama IR dilaporkan oleh teman dekatnya sendiri, Dinda (nama samaran) ke polisi. Dinda yang merupakan warga Cibiru, Kota Bandung itu melaporkan IR telah melakukan penipuan dengan modus penjualan minyak goreng murah.

Menanggapi hal ini, Kabid Humas Polda jabar Kombes Ibrahim Tompo membenarkan adanya dugaan penipuan yang menimpa Dinda (43) tersebut.

Terduga pelaku IR bahkan dikabarkan tak hanya melakukan penipuan dengan modus serupa di Kota Bandung saja. Tapi juga di wilayah Jawa Barat lainnya seperti di Kabupaten Bandung, Majalaya, dan Purwakarta.

Namun ketika disinggung apakah penipuan ini dilakukan oleh sindikat, pihaknya mengaku belum mendapatkan informasi itu.

Baca Juga:Semua Peman Persib Ancaman Serius Persija, Maman: Marc Klok Kunci Kemenangan Mereka

"Belum ditemukam info terkait hal tersebut (sindikat penipuan minyak goreng murah)," kata Kombes Ibrahim Tompo, Senin (28/2/2022).

Kisah Dinda kena tipu ketika dirinya mulai transaksi dengan IR pada Desember 2021. Kala itu Dinda ditawarkan oleh pelaku minyak goreng murah dengan harga Rp 33.000 per dua liter.

Karena percaya dengan pelaku yang telah dikenalnya selama dua tahun ini, Dinda pun membeli minyak goreng murah ke IR sebanyak 20 karton di awal-awal transaksi.

Pelaku memberikan minyak goreng sesuai dengan pesanan Dinda. Pada awal-awal transaksi, seluruh pesanan Dinda lancar sehingga tumbuh kepercayaan di dalam diri Dinda kepada IR selain karena dia adalah teman dekat.

Tidak mau sendirian merasa untung, lantas Dinda mengajak teman-temannya untuk membeli minyak goreng ke pelaku. Sebanyak 22 orang termasuk Dinda bertransaksi dengan IR.

Baca Juga:Hari Terakhir Long Weekend, Lembang Masih Dipadati Kendaraan Wisatawan

"Jumlah yang kena tipu Rp 1,6 miliyar. Yang kena tipu itu bermacam-macam, ada yang Rp 45 juta, Rp 180 juta, Rp 24 juta, Rp 40 juta," kata Dinda ketika dihubungi, Kamis, 24 Februari 2022.

Total Rp 1,6 miliyar ini terhitung sejak Dinda dan teman-temannya memesan untuk kedua kalinya ke Irmayani Rambe. Jika ditotal, jumlah pesanan yang diminta kepada pelaku mencapai 1.000 karton minyak goreng.

Kendala pun terlihat ketika Natal 2021. Kata Dinda, ketika dia dan teman-temannya menagih pesanan, pelaku menyebut bahwa stok minyak goreng sedang kosong, dan IR sudah mencoba cari ke mana-mana untuk memenuhi pesanan.

Selain stok kosong, lanjut Dinda, menurut Irmayani Rambe, para perusahaan produsen minyak goreng juga memberlakukan stock opname atau aktivitas verifikasi fisik dengan menghitung jumlah persediaan barang yang ada di gudang, untuk kemudian dipasarkan.

Namun meski begitu, Dinda malah ditawari minyak goreng lagi oleh pelaku dengan harga yang lebih murah daripada sebelumnya, yaitu Rp 29.000 per dua liter. Sangat menggiurkan bagi emak-emak yang kala itu mulai kesulitan mendapatkan minyak goreng.

Minyak goreng murah dengan harga turun Rp 5.000 dari harga awal yang ditawar, lantas membuat Dinda dan teman-temannya mengiyakan penawaran tersebut. Pelaku menjanjikan minyak goreng ini keluar pada Januari 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini