Warga Kampung Adat di Cianjur Ini Tetap Bugar meski Berusia 100 Tahun Lebih, Ini Rahasianya

Raut wajah Sahria tidak menunjukkan usianya yang sudah lebih dari seabad, gerak gerik-nya masih lincah ketika beraktivitas.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 27 Juli 2022 | 15:00 WIB
Warga Kampung Adat di Cianjur Ini Tetap Bugar meski Berusia 100 Tahun Lebih, Ini Rahasianya
Seorang warga Kampung Adat Miduana yang berumur panjang di Kecamatan Naringgul, Cianjur, Jawa Barat. [ANTARA/Ahmad Fikri]

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Cianjur, bersama Yayasan Lokatmala Indonesia dan pemangku adat, sepakat untuk menjadikan kampung adat yang terletak di wilayah terujung Cianjur menjadi obyek wisata unggulan baru dengan menerapkan sejumlah aturan yang tidak dapat dilanggar.

Pembangunan sarana dan prasarana penunjang wisata kampung adat dilakukan di beberapa zona agar tidak mengganggu keberadaan kawasan inti kampung adat yang memiliki 99 suhunan atau rumah. Home stay atau rumah tinggal bagi wisatawan sudah disiapkan ditambah area berkemah.

Penataan kampung adat akan dilakukan secara bertahap, ungkap Kepala Disparpora Cianjur, Pratama Nugraha, termasuk pembangunan infrastruktur pendukung dari jalan nasional Bandung-Cianjur hingga ke lokasi kampung adat akan dibangun guna memudahkan wisatawan untuk sampai.

Disparpora Cianjur juga sudah menyiapkan berbagai agenda khusus dan telah berkoordinasi dengan pemangku adat, sebagai upaya meningkatkan angka kunjungan ke Kampung Adat Miduana yang sejak beberapa bulan terakhir terus meningkat.

Baca Juga:Catat! Ini 38 Titik Posko Pendaftaran Mypertamina di Cianjur

Setiap pekan tercatat 100 sampai 200 orang wisatawan datang dan menginap di kampung adat, untuk menikmati nuansa alam yang indah serta masakan dan makanan khas ditambah seni budaya yang disuguhkan untuk menghibur wisatawan selama berada di kampung adat.

Rencana pengembangan dan menjadikan Kampung Adat Miduana sebagai obyek desa wisata unggulan di Cianjur, mendapat dukungan dari warga kampung adat dan pemangku adat, ungkap Dewan Adat Miduna, Rustiman. Mereka siap mengembangkan diri tanpa merusak tatanan adat yang dipegang teguh warga.

Meski sempat menutup diri dari perkembangan zaman, namun saat ini warga kampung adat tidak lagi kaku dengan aturan yang tetap masih dipegang, terlebih terkait tatanan kehidupan, pertanian dan pola hidup yang tetap mengutamakan tradisi secara turun-temurun.

Warga Kampung Adat Miduana memang telah membuka diri untuk dikembangkan pemerintah dengan kearifan lokal, namun beberapa unsur tetap harus diperhatikan dan dipatuhi berbagai kalangan karena hingga saat ini udara di kampung adat belum tercemar polusi, sehingga efek bahagia masyarakatnya masih tinggi.

Layaknya Kampung Adat Baduy Dalam, mobilitas wisatawan yang datang untuk berkunjung tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan seperti sepeda motor atau mobil karena selama ini warga menjadikan aktivitas sehari-hari dengan berjalan kaki membuat kesehatan mereka terjaga.

Baca Juga:Sopir Truk Engkel Terjepit Kabin dan Terluka Parah Usai Adu Domba dengan Truk Tangki Pertamina

Keberadaan jalan setapak menuju kampung adat sengaja tidak diperlebar dengan tujuan tidak dilalui kendaraan bermotor, karena aktivitas warga selama ini hanya mengandalkan tenaga manusia termasuk untuk membawa hasil bumi ke lumbung padi atau rumah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini