SuaraJabar.id - Sejumlah ibu rumah tangga mengeluhkan kenaikan harga pangan di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Bandung. Kenaikan harga pangan itu diduga sebagai imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Pertalite yang ditetapkan pada Sabtu (3/9/2022) lalu.
Wida (39) seorang warga Sukajadi mengatakan, beberapa harga pangan di Pasar Sederhana tempat ia belanja kebutuhan harian mengalami kenaikan ketimbang pekan lalu.
Daging sapi misalnya, pekan lalu masih berada di kisaran Rp 137 ribu per kilogram. Namun saat ia belanja pada Senin (5/9/2022) pagi, harganya mencapai Rp 144 ribu per kilogram.
"Cabai juga naik. Kata yang jual dari sananya juga udah naik imbas kenaikan harga BBM," kata Wida.
Baca Juga:Presiden Jokowi Persilakan Demo Kenaikan Harga BBM Subsidi: Sampaikan Dengan Cara-cara yang Baik..
Ia menambahkan, beberapa komoditas pangan di pasar tempat ia berbelanja rata-rata naik 10 persen.
"Itu kalau di pasar ya, kalau di tukang sayur yang lewat kenaikannya lebih tinggi lagi," tambahnya.
Ia mengaku cukup dipusingkan dengan kondisi itu. Terlebih, putra-putrinya yang kini tengah mengenyam pendidikan juga meminta tambahan uang jajan.
"Yang baru masuk kuliah sama SMA udah minta tambahan uang jajan. Ngisi bensin (Pertalite) 10 ribu udah ga cukup katanya," keluhnya.
Di lain pihak, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mencatat beberapa kebutuhan pangan naik cukup signifikan, salah satunya beras medium yang mengalami kenaikan hingga 8,5 persen.
Baca Juga:Untuk Percantik Kota, Pemkot Bandung Ajak Swasta Bangun Infrastruktur Telekomunikasi Bawah Tanah
Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah menyebut kenaikan kebutuhan pangan langsung terjadi setelah kenaikan BBM pada Sabtu lalu (3 September 2022). Seperti beras medium dari Rp 9.700 per kilogram naik jadi Rp 10.580 per kilogram. Selain itu, daging sapi naik dari Rp 136.000 menjadi Rp 142.500 per kilogram.
- 1
- 2