SuaraJabar.id - Laga klasik akan tercipta di Stadion Patriot Bekasi antara Persija vs Persib dalam lanjutan BRI Liga 1 2023/24 pada Sabtu (2/9/2023).
Pertemuan kedua tim diprediksi akan hadirkan pertandingan menarik, bakal tercipta adu taktik kedua pelatih dan adu skill antar pemain.
Sepanjang sejarahnya, pertemuan kedua tim selalu hadirkan cerita menarik seperti saat Persija vs Persib bertemu di era Perserikatan pada 1960-an.
Di era ini, Persija kala itu banyak melakukan perubahan dengan fokus pada pembinaan pemain muda. Sementara sang lawan, Persib merupakan tim kuat yang menyumbang 13 pemain ke Timnas Indonesia saat berlaga di Asian Games 1962.
Satu tahun sebelum geger 1 Oktober 1965, Persija berstatus sebagai juara Perserikatan 1964. Sebelum meraih gelar itu, Persija sempat lakoni laga sengit melawan Persib.
Pertemuan Persija vs Persib dihelat pada Juli 1964 dan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Reportase dari Majalah Aneka Olahraga edisi Juli 1964 seperti dikutip dari buku Gue Persija melaporkan suasana laga kedua tim satu tahun sebelum geger 1 Oktober 1965.
Persib yang datang sebagai tim tamu ke SUGBK di era itu bukan tim sembarangan. Mereka diperkuat oleh banyak pemain legendaris.
Persib 1964 dibela oleh Yus Etek, kiper legendaris yang memiliki julukan Lev Yashin Indoensia. Persib juga dibela oleh Rukma Sudjana, bek tengah yang jadi andalan Tony Pogacnic di Timnas Indonesia.
Ada juga nama striker Wowo Sunaryo, pemain yang membawa Persib meraih gelar juara Perserikatan 1961. Selain itu ada bomber haus gol Omo Suratmo yang bela Maung Bandung.
Sementara Persija dihuni oleh Sinyo Aliandoe, Soetjipto Soentoro, dan sejumlah pemain muda lainnya.
Lev Yashin Indonesia Kebobolan 3 Gol
Laga Persija vs Persib di SUGBK pada Juli 1964 disaksikan langsung oleh 60.000 suporter. Tak ingin malu dihadapan para pendukungnya, Persija tampil militan. Persib pun tak mau kalah tunjukkan permainan spartan.
Persib di menit awal pertandingan seperti dikutip dari buku Gue Persija karya Ario Yosia, Gerry Anugrah Putra, dan Abdillah Afiif langsung menekan lini belakang Persija.
Persib sempat mendapat peluang emas melalui Wowo. Sayang sepakan pemain kelahiran 16 Maret 1934 itu hanya melambung di atas mistar gawang Yudo Hadiyanto.
Persib tercatat mendapat tiga peluang emas di awal babak pertama yakni dari Wowo dan Djadjang.
Persija langsung merespon tekanan dari Persib dan berusaha untuk lepas dari tekanan. Pemain Tahir Yusuf tampil impresif. Ia meringsek masuk ke jantung pertahanan Maung Bandung.
Sayang sepakan Tahir Yusuf melambung tinggi dari gawang Persib yang dikawal oleh Yus Etek. Tensi tinggi permainan mulai tercipta di pertengahan babak pertama.
Bahkan pertandingan menjurus ke arah permainan kasar. Rukma Sudjana saat itu sempat ditarik ke pinggir lapangan setelah mendapat tackling dari Supardi.
Persija akhirnya mampu mencetak gol terlebih dahulu pada menit ke-15. Gol Macan Kemayoran dicetak oleh Dominggus Waweyai memanfaatkan umpan dari Soetjipto.
Sayangnya, keunggula Persija tak berlangsung lama. Manfaatkan kemelut depan gawang lewat free kick, Djadjang mampu jebol gawang Yudo.
Mampu menyamakan kedudukan, Persija bangkit dan terus menekan lini belakang Persib. Menit akhir pertandingan, Persija mampu berbalik unggul 2-1.
Tahir Yusuf jadi aktor gol kedua Persija, umpan manisnya ke jantung pertahanan Persib disambut sepakan voli dari Didik Kasmara. Skor 2-1 bertahan di babak pertama.
Pada babak kedua, Persib berusaha untuk bisa menyamakan kedudukan. Sayangnya, sejumlah peluang yang didapat tak mampu jebol gawang Persija.
Malah pada menit ke-65, Soetjipto Soentoro mampu jebol gawang Yus Etek. Gol pemain berjuluk si Gareng itu berawal dari umpan lambung, Sunarto yang bertugas mengawal pemain Persija itu bergerak terlalu maju ke tengah.
Soetjipto yang meringsek masuk ke jantung pertahanan Persib lepaskan sepakan keras tanpa bisa dihalau kiper Yus Etek. Persija pun menang 3-1 atas Persib.