Pemkot Bandung: Vendor Katering Makan Bergizi Gratis Profesional, Dijamin Higienis

Pengawasan terhadap makanan dilakukan secara ketat untuk memastikan keamanan dan manfaat program.

Syaiful Rachman
Senin, 06 Januari 2025 | 14:48 WIB
Pemkot Bandung: Vendor Katering Makan Bergizi Gratis Profesional, Dijamin Higienis
Situasi para pekerja katering saat menyiapkan makan bergizi gratis di dapur penyedia Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). (ANTARA/Rubby Jovan)

SuaraJabar.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan katering atau pelaku usaha jasa boga untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah terverifikasi dengan memenuhi standar gizi, higienis, dan sanitasi.

“Alhamdulillah yang menjadi vendor katering ini sudah profesional jadi sudah dijamin higienis serta sanitasinya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian di Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025).

Anhar menyampaikan bahwa pengawasan terhadap makanan dilakukan secara ketat untuk memastikan keamanan dan manfaat program ini bagi siswa.

Siswa SD di Medan menikmati program makan bergizi gratis. [Suara.com/M.Aribowo]
Siswa SD di Medan menikmati program makan bergizi gratis. [Suara.com/M.Aribowo]

“Kami sudah mendapatkan arahan dari Kementerian Kesehatan terkait pelaksanaan program ini. Prinsip utamanya adalah memastikan gizi yang seimbang, serta higienitas dan sanitasi makanan yang diberikan kepada siswa,” jelasnya dikutip ANTARA.

Baca Juga:Reaksi Siswa Pangandaran Dapat Makan Bergizi Gratis: Udah Sarapan di Rumah

Dia menjelaskan pihaknya akan segera mengadakan pelatihan bagi para karyawan di dapur penyedia. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam menjaga higienitas dan sanitasi makanan.

“Sabtu ini kami rencanakan pelatihan resmi bagi para penjaga makanan. Mereka akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti kelayakan. Selain itu, kami juga akan melakukan monitoring dari bahan baku hingga makanan dikonsumsi siswa,” katanya.

Ia mengungkapkan bahwa Dinkes Kota Bandung akan memantau proses masak secara acak untuk memastikan makanan yang disajikan aman dikonsumsi.

Selain itu, setiap penyedia makanan juga diwajibkan menyimpan bank sampel dari setiap hidangan yang diberikan kepada siswa.

“Bank sampel ini penting sebagai langkah antisipasi. Jika terjadi kasus seperti keracunan, kami bisa meneliti sampel makanan untuk mengetahui penyebabnya,” kata dia.

Baca Juga:Tak Ada Susu di Menu Makan Bergizi Gratis Perdana di Bogor, Ini Penjelasan Istana

Lebih lanjut, Anhar menambahkan dampak program terhadap status gizi siswa juga akan dievaluasi setiap tiga bulan sekali melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

“Program ini bertujuan menjaga status gizi siswa agar tetap stabil. Untuk siswa dengan status gizi yang baik, diharapkan tetap terjaga,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini