Berbekal Rp 25 Ribu Panggil Damkar, Siswa SMK Al Amin Diundang Dedi Mulyadi

Viral! Siswa SMK AL Amin Bogor rayakan perpisahan dengan Damkar. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi pun mengundang para siswa dan beri sangu.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 13 Mei 2025 | 19:58 WIB
Berbekal Rp 25 Ribu Panggil Damkar, Siswa SMK Al Amin Diundang Dedi Mulyadi
Tangkap Layar Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel

SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengundang siswa-siswi SMK AL Amin Bogor, usai viral di sosial media.

Dalam momen jamuan di Bale Pakuan tersebut, Dedi Mulyadi menanyakan perihal perpisahan yang diadakan oleh SMK AL Amin.

Seperti diketahui, mereka merayakan perpisahan dengan cara yang berbeda.

Tanpa pentas seni, maupun wisuda, para siswa ini justru mendatangkan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar).

Baca Juga:Tawuran dan Game Online Jadi Momok di Cianjur, 30 Siswa Bermasalah Disekolahkan di Barak

“Kemarin saya lihat heboh banget perpisahannya, yang manggil damkar siapa?,” ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari kanal youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Selasa (13/5/25).

“Semua pak,” jawab para siswa.

“Terus disiram-siramin? Rame dong? Happy dong?” tanya Dedi.

“Rame, Happy,” jawab siswa lagi.

Dedi Mulyadi sontak penasaran soal biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan mobil pemadam kebakaran (damkar).

Baca Juga:BPS Ungkap Pengangguran di Jabar Naik Jadi 1,81 Juta Orang, PHK Sumber Masalah Utama?

Nampaknya, mereka hanya cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 25.000 ribu saja, sehingga tidak menguras isi dompet orangtua.

“Pakai modal nggak?” tanya Dedi.

“Pakai,” aku para siswa.

“Modalnya berapa?” tanya Dedi lagi.

“25 ribu,” jawab para siswa.

Mendengar modal yang dikeluarkan hanya Rp 25.000 ribu saja, Dedi sontak shock, karena menurutnya sangat murah.

“Weh… Rp 25 ribu bisa bikin heboh?, berarti Bahagia itu nggak selalu mahal,” ujar Dedi.

“Murah aja bisa heboh, cukup disemprot pakai damkar, dilempar pakai terigu, heboh dong,” sambungnya.

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa terbukti jika kebahagiaan itu tidak perlu mahal, kenangan pun bisa didapatkan tanpa harus mengeluarkan modal banyak.

“Asik banget ya, kenangan nggak? Penuh kenangan nggak,? Fotonya dapet nggak?” tanya Dedi.

“Penuh kenangan, fotonya juga dapat,” jawab para siswa.

“Ternyata heboh itu tidak mahal, Bahagia itu tidak mahal, viral juga tidak mahal,” sambung Dedi.

Setelah bertanya soal damkar yang didatangkan oleh SMK AL Amin Bogor untuk acara perpisahan itu, Dedi sontak memberi uang saku pada semua siswa.

Ia mengeluarkan uang sebesar Rp 20 juta dan diberikan pada bapak guru yang ada di depannya.

Uang tersebut ia bagikan pada siswa-siswi sebesar Rp 200 ribu per anak, sementara sisanya ia serahkan untuk pak guru yang menerimanya.

“Ini saya kasih per orang Rp 200.000 ribuan, dari saya ini Rp 20 juta, sisanya buat pak guru,” seru Dedi.

Sebelumnya, unggahan video yang berjudul ‘studytour dilarang! Wisuda gak boleh! Damkar Solusinya’ yang diposting SMK AL Amin viral di sosial media.

Kepala sekolah SMK 2 AL Amin, Ade Gusman mengatakan bahwa ide awal membuat acara perpisahan sederhana namun bermakna itu muncul usai adanya larangan terkait wisuda hingga study tour.

Dari larangan itulah, pihak sekolah berinisiatif memanggil damkar dan merayakan perpisahan dengan bermain air.

“Akhirnya pihak sekolah memanggil Damkar, disemprot bareng-bareng diiringi koreografi dari siswa. Kita Bahagia bareng-bareng bersama dewan guru semuanya,” ujarnya.

Ade mengaku bahwa dirinya tidak menyangka jika postingan momen keseruan para siswa dan guru dengan memanggil petugas damkar akan viral, bahkan disambut positif oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi.

Dalam video tersebut tampak mobil damkar tiba di sekolah dan disambut para siswa SMK Al Amin dengan sukacita, mereka pun berbaur dan menikmati keseruan terlebih saat disemprot air dari mobil Damkar.

Dengan mengenakan seragam putih abu, para siswa terlihat bahagia menikmati momen tersebut bersama guru-guru SMK Al Amin Bogor hingga video itu pun menyedot perhatian di media sosial.

Sebagian besar warganet memuji kegiatan perpisahan sekolah yang dianggap berkesan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya yang membebani orangtua.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini