Soroti Insiden UNISBA, Ferry Irwandi: Gagal di Kota Lain, Mereka Brutal di Bandung!

Ferry Irwandi soroti tajam kerusuhan di UNISBA-UNPAS Bandung, sebut ada pola kekerasan terencana setelah gagal di kota lain. Aparat tembakkan gas air mata ke dalam kampus.

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 02 September 2025 | 07:48 WIB
Soroti Insiden UNISBA, Ferry Irwandi: Gagal di Kota Lain, Mereka Brutal di Bandung!
Potret Pegiat Media Sosial, Ferry Irwandi. [Ist]
Baca 10 detik

SuaraJabar.id - Ia menuding insiden penembakan gas air mata dan peluru karet oleh aparat gabungan ini bukan peristiwa tunggal, melainkan bagian dari pola kekerasan terencana yang sengaja dieksekusi di Bandung.

Melalui akun Instagram resminya @irwandiferry, ia secara tegas menyebut bahwa tindakan represif yang menyasar hingga ke dalam lingkungan kampus merupakan eskalasi kekerasan setelah upaya serupa di kota-kota lain tidak berhasil.

Menurutnya, tidak ada pembenaran apapun bagi aparat untuk menyerbu institusi pendidikan.

"Gagal di Jakarta, Jogja dan Bekasi, sekarang mereka coba lakukan di Bandung dengan cara yang sangat kasar! Kami tidak peduli narasi asing atau mafia, yang ada di depan mata kami adalah mereka yang bersenjata. Mereka masuk kampus! Sekali lagi masuk kampus! Gas air mata ditembakan Gak ada sedikitpun pembenaran untuk itu," tulis Irwandi Ferry dalam unggahan Instagram Story-nya dikutip pada Selasa (2/9/2025).

Baca Juga:Aksi Solidaritas Ojol di DPRD Jabar Ricuh: Molotov Dibalas Gas Air Mata, Massa Merangsek Masuk

Pernyataan keras Irwandi Ferry ini menjadi representasi kemarahan publik yang meluas di media sosial.

Analisisnya mengenai "pola" kekerasan ini menguatkan dugaan bahwa insiden di Bandung adalah sebuah kesengajaan, bukan sekadar respons spontan aparat di lapangan.

Konteks dari amarah ini adalah peristiwa penyerbuan aparat gabungan TNI-POLRI ke area kampus UNISBA dan UNPAS di Jalan Tamansari.

Kejadian bermula setelah aksi demonstrasi di Gedung DPRD Jawa Barat pada siang harinya berakhir ricuh. Banyak mahasiswa dan korban luka dievakuasi ke posko medis darurat yang didirikan di dalam kampus.

Namun, menjelang tengah malam, situasi berubah menjadi teror ketika aparat mulai merangsek dan menembaki area yang seharusnya menjadi zona aman tersebut.

Baca Juga:Rumah MPR RI Ludes Dibakar Demonstran

Tangkapan layar kendaraan tempur milik TNI terlihat di kawasan UNISBA-UNPAS. [Medsos/X]
Tangkapan layar kendaraan tempur milik TNI terlihat di kawasan UNISBA-UNPAS. [Medsos/X]

Berbagai video amatir yang viral di media sosial X (sebelumnya Twitter) menunjukkan kepanikan luar biasa.

Gas air mata tampak memenuhi lorong-lorong gedung perkuliahan, memaksa mahasiswa dan relawan medis berlarian mencari perlindungan.

Suara rentetan tembakan terdengar jelas, menciptakan suasana perang di lingkungan akademik.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung juga mengutuk keras aksi aparat. Melalui akun X mereka, @LBHBandung, mereka menyebut tindakan tersebut sebagai teror negara.

"Kami mengecam keras tindakan aparat gabungan TNI-POLRI yang menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah area kampus UNPAS Tamansari dan UNISBA. Ini bukan sekadar pelanggaran prosedur, ini adalah teror negara terhadap rakyatnya sendiri," tegas LBH Bandung.

Di sisi lain, pihak kepolisian melalui Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rocmawan, memberikan keterangan bahwa tindakan tersebut adalah bagian dari patroli gabungan skala besar untuk menjaga kamtibmas pasca-demonstrasi anarkis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?