SuaraJabar.id - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyayangkan aparat kepolisian yang membawa senjata api berpeluru tajam saat mengamankan aksi demo mahasiswa di Gedung DPRD Sulawsi Tenggara.
Nasir mengatakan dirinya sudah bertemu dengan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk meminta agar temuan tersebut segera diusut tuntas dan transparan.
"Saya sudah minta agar diproses secara transparan dan terbuka biar semua tahu. Saya juga sudah bertemu langsung sama Pak Kapolri, beliau akan tindaklanjuti," kata Nasir, di Kota Bogor, Jumat (4/10/2019).
Selain itu, Nasir juga berharap polisi dapat mengungkap kasus tewasnya seorang mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Randi karena luka tembak di bagian dada dalam aksi demo.
Baca Juga:Enam Polisi Berstatus Terperiksa Terkait Kasus Tewasnya 2 Mahasiswa UHO
"Ya kalau ada (mahasiswa) yang meninggal urusannya polisi, suruh periksa itu," tegas Nasir.
Seperti diketahui, seorang mahasiswa bernama Randi tewas dalam demo yang berujung ricuh di Gedung DPRD Sultra pada Kamis (26/9/2019) lalu. Hasil otopsi memastikan bahwa Randi tewas karena tertembus timah panas dari tembakan senjata api.
Kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Tim Investigasi Polri pun mengungkap ada enam anggota polisi yang membawa senjata api dalam aksi demo itu dan kini masih menjalani pemeriksaan.
Kontributor : Rambiga
Baca Juga:Investigasi Kematian Dua Mahasiswa UHO, Polisi Libatkan Ombudsman