Sebelumnya, Kali Pisang Batu di Tarumajaya sempat jadi sorotan dunia internasional karena tutupan sampah plastik yang terjadi pada Desember 2018. Sampah plastik juga menutupi Kali Bahagia di Babelan kota pada akhir Juli 2019.
Teranyar, terjadi pada Kali Jambe di Desa Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang diselimuti sampah sepanjang 500 meter.
"Penyebab utama sampah berserakan, karena kami kekurangan armada truk pengangkut sampah," kata Kabid Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Supriyanto.
Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi hanya memiliki 111 truk sampah dengan 1.112 petugas kebersihan. Sedangkan dalam satu hari jumlah sampah yang dihasilkan warga Kabupaten Bekasi mencapai 2.400 ton.
Baca Juga:Wow, Jumlah Sampah Jakarta Setahun Setara 150 Bangunan Candi Borobudur
Dengan jumlah armada tersebut sehingga hanya 850 ton sampah yang dapat terangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng.
"Sisa sampah yang tidak terangkut ada yang habis terkelola melalui bank sampah yang jumlahnya ada 170 unit. Ada juga masyarakat yang buang ke kali dan ke TPS liar," jelasnya.
Idealnya, kata dia, setiap UPTD di Kecamatan memilik 36-45 truk sampah. Akan tetapi saat ini baru memiliki 15-20 truk sampah.
"Jumlah kendaraan yang ada rata-rata dibagi tiga kecamatan jadi rata-rata tiap kecamatan dapat kurang lebih 6-7 unit, itu per kecamatan loh. Satu kecamatan kan punya 10-12 desa wilayahnya luas," ungkapnya.
Sehingga idealnya pemerintah memiliki 320 truk sampah. Meski demikian, tahun ini pihaknya mendapatkan anggaran Rp 40 miliar. Anggaran sebesar itu, kata dia, untuk BBM alat berat, BBM mobil truk sampah, untuk pemeliharaan kendaaraan, untuk bayar gaji 1.112 petugas kebersihan.
Baca Juga:Sampah di Kali Jambe Bekasi Mengular hingga 500 Meter, Warga Resah
Jadi memang kurang jika harus menambah truk sampah baru. Ditambah, persoalan terpenting yakni daya tampung TPA Burangkeng yang sudah overload.