27 Warga Positif Corona Tersebar di Medsos, Walkot Depok: Klarifikasi Dulu

Wali Kota Idris meminta kepada seluruh warga Kota Depok untuk tetap tenang, produktif dan tidak panik.

Chandra Iswinarno
Senin, 16 Maret 2020 | 22:17 WIB
27 Warga Positif Corona Tersebar di Medsos, Walkot Depok: Klarifikasi Dulu
Wali Kota Depok M Idris. [Suara.com/Supriyadi]

SuaraJabar.id - Viralnya data pasien positif terinfeksi Virus Corona di Kota Depok dari media sosial (medsos) sebanyak 27 orang dari berbagai kalangan usia, membuat warga Kota Belimbing tersebut panik.

Menangapi hal tersebut, Wali Kota Depok Mohammad Idris akan melakukan klarifikasi data INKOBAR yang sudah tersebar di masyarakat.

"Kita klarifikasi dulu dan akan di-update datanya oleh INKOBAR," kata Idris di Balaikota Depok, Senin (16/3/2020).

Lebih lanjut, Idris meminta kepada seluruh warga Kota Depok untuk tetap tenang, produktif dan tidak panik. dengan meningkatkan kewaspadaan agar penyebaran COVID-19 ini bisa dihambat.

Baca Juga:Jadi Kebal Virus, Tips Pasien 02 Warga Depok Bisa Sembuh dari Corona

"Saatnya kita memperkuat kembali solidaritas sosial kita, saling tolong menolong dan bergotong-royong, serta tetap berserah diri dengan doa yang tulus kepada Allah SWT agar masalah COVID-19 ini bisa tertangani dengan maksimal," kata Idris.

Hingga saat ini, data terbaru Peta Sebaran Kasus Covid-19 di Kota Depok per Senin (16/3/2020) status positif Corona antara lain;

  1. Sukmajaya

Status PDP (Pasien Dalam Pengawasan)

  1. Sawangan Lama, Sawangan, Perempuan, 41 tahun
  2. Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Perempuan, 25 tahun
  3. Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Perempuan, 27 tahun
  4. Cipayung, Perempuan, 38 tahun
  5. Ratu Jaya, Cipayung, Laki-laki, 24 tahun
  6. Kalibaru, Cilodong, Perempuan, 25 tahun
  7. Cilodong, Laki-laki, 41 tahun
  8. Cilodong, Perempuan, 24 tahun
  9. Jatijajar, Tapos, Perempuan, 46 tahun
  10. Sukamaju, Cilodong, Perempuan, 27 Tahun
  11. Sukmajaya, Depok, Laki-laki, 27 Tahun,
  12. Tirtajaya, Sukmajaya, Laki-laki, 29 Tahun
  13. Depok, Pancoran Mas, Laki-laki, 23 tahun
  14. Depok, Pancoran Mas, Perempuan 23 tahun
  15. Depok, Pancoran Mas, Laki-laki, 37 tahun
  16. Depok, Perempuan, 26 tahun
  17. Depok Jaya, Pancoran Mas, Laki-laki, 33 tahun
  18. Mampang, Pancoran Mas, Perempuan, 45 tahun
  19. Beji, Beji, Perempuan, 31 tahun
  20. Tanah baru, Beji, Perempuan, 26 tahun
  21. Mekarjaya, Sukmajaya, Perempuan, 41 tahun
  22. Mekarjaya, Sukmajaya, Perempuan, 39 tahun
  23. Mekarjaya, Sukmajaya, Perempuan, 31 tahun
  24. Kemiri Muka, Beji, Laki-laki, 31 tahun
  25. Pondok Cina, Beji, Laki-laki, 27 tahun
  26. Mekarsari, Cimanggis, Perempuan, 26 tahun
  27. Sukatani, Tapos, Perempuan, 26 tahun

Sementara itu, untuk data terbaru warga Depok yang positif virus Corona per tanggal 15 Maret 2020 ada sebanyak empat orang dan satu lainnya telah dinyatakan sembuh.

Kelima orang itu masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP). Sedangkan kata dia, lagi untuk orang dalam pemantauan (ODP) di Depok ada sebanyak 156 orang dan dinyatakan selesai 96 orang.

Baca Juga:Pasien Pertama Terjangkit, Ibu dan Anak Asal Depok Kini Kebal Virus Corona

"Sebagai bentuk transparansi publik, data ini diupdate setiap hari pada Crisis Center COVID-19 Kota Depok dengan alamat ccc-19.depok.go.id, " kata Idris.

Untuk tindakan penanganan dan pencegahan virus Corona di Depok, Idris mengatakan, Pemerintah Kota Depok telah membentuk Tim Penanganan dan Pencegahan Virus Corona.

Pembentukan tim itu sudah dikeluarkan Keputusan Walikota Depok Nomor 21.29/122/Kpts/Dinkes/Huk/2020 pertanggal 02 Maret 2020 dan akan segera disempurnakan menjadi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kota Depok.

"Sesuai arahan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah serta dapat bekerja secara cepat dan taktis," katanya.

Menurut dia, peningkatan penyebaran COVID-19 berdasarkan data secara nasional meningkat cukup tajam. Kota Depok kata dia, merupakan daerah terbuka dan berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, dimana masyarakatnya bersifat commuter.

"Sehingga diperlukan langkah kebijakan yang tepat dan ketat untuk menghambat penyebaran COVID-19 di Wilayah Kota Depok. Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, " kata Idris.

Kontributor : Supriyadi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini