SuaraJabar.id - Risma, Riska, Theresia dan ERS, 4 gadis pembunuh sopir taksi online mempunyai tugas berbeda dalam mengeksekusi Samiyo Basuki Riyanto, sang sopir. Mulai dari yang mempunyai rencana sampai yang mengeksekusi pembunuhan.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan menceritakan peran mereka, Selasa (28/4/2020) malam. Aksi pembunuhan 4 gadis pembunuh sopir taksi online itu dilakukan dengan sadis. Mereka membunuh Samiyo Basuki Riyanto. Mereka membunuh Basuki dengan memukul kepala dengan kunci inggris.
Keempat pelaku pembunuhan ini adalah ERS, berusia 15 tahun warga Bekasi. ERS berperan sebagai pelaku utama yang mengeksekusi korban.
Kemudian Krismawati Sindi Aring alias Risma, berusia 18 tahun warga Pangalengan, yang berperan mencekik Basuki.
Baca Juga:Terduga Pelaku Pembunuhan Sadis di Apartemen Puncak Permai Ditangkap
Lalu Ariska Saraswati alias Riska berusia 20 tahun, warga Pacet, Kabupaten Bandung. Riska berperan membuang jasad Basuki ke jurang.
Sementara itu Theresia Caroline Grasyella Kezi, berusia 19 tahun warga Bogor. Dia berperan mengamankan barang bukti kunci ingris dan kunci kontak mobil korban.
Sadisnya, habis dibunuh mayat Basuki dibuang ke jurang di kawasan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Mereka membunuh Basuki karena tidak bisa membayar ongkos taksi online. Kasus ini berawal dengan ditemukannya jasad Samiyo, pada 30 Maret 2020 lalu.
"Dari temuan tersebut, kami lakukan penyelidikan," kata Hendra.
Polisi pun mendapatkan identitas pelaku lewat rekaman CCTV di beberapa tempat. Keempatnya pun ditangkap di tempat dan waktu yang berbeda.
Baca Juga:Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Pembunuhan Wanita yang Digorok di Apartemen
Keempat gadis pembunuh sopir taksi online, ERS, Risma, Riska dan Theresia berkenalan di aplikasi HER. HER merupakan aplikasi kencan homoseksual dan biseksual yang diunduh play store android. Polisi menduga mereka adalah para lesbian.
- 1
- 2