Jadwal Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac Biotech di Bandung

Uji klinis akan dilakukan serentak di enam tempat di Kota Bandung.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 06 Agustus 2020 | 17:29 WIB
Jadwal Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac Biotech di Bandung
Puskesmas lokasi uji klinis Vaksin Corona Sinovac di Bandung. (Suara.com/Cesar)

SuaraJabar.id - Kota Bandung akan melakukan uji klinis vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech. Uji klinis itu dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad)

Uji klinis calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech siap dilakukan pada 11 Agustus 2020 besok. Uji klinis akan dilakukan serentak di enam tempat di Kota Bandung.

"Kami siap melaksanakan uji klinis yang akan dimulai 11 Agustus nanti," ujar Ketua Tim Peneliti FK Unpad, Kusnandi Rusmil, di FK Unpad, Jalan Eyckman, Kota Bandung, Kamis (6/8/2020).

Kusnandi mengatakan, semua kebutuhan untuk pelaksanaan uji klinis sudah terpenuhi termasuk enam fasilitas kesehatan yang akan dijadikan lokasi uji klinis.

Baca Juga:Daftar Relawan Uji Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil Belum Tentu Lolos

Yakni, di FK Unpad, Balai Kesehatan Unpad, Puskesmas Dago, Puskesmas Cimbeuleuit, Puskesmas Garuda, dan Puskesmas Sukapakir.

"Serentak di enam tempat itu akan dilakukan nanti pas tanggal 11 (Agustus)," katanya.

Secara teknis, Kusnandi mengatakan, para relawan yang akan menjadi subjek akan disuntik dua kali dalam rentang waktu 14 hari.

Pertama, relawan akan disuntik plasebo dan 14 hari kemudian akan disuntikkan vaksin.

"Tiga hari sebelum disuntikan baik itu plasebo atau vaksin, subjek akan diperiksa terlebih dahulu, diambil darah dan swab," katanya.

Baca Juga:SAH! Ridwan Kamil dan Wali Kota Bandung Jadi Calon Relawan Uji Vaksin Covid

Tes darah dan tes usap merupakan syarat mutlak yang harus dilalui para relawan sebelum akhirnya mereka menjalani uji klinis.

Jika relawan pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif, tidak diperkenankan untuk menjadi subjek uji klinis.

"Kita tanya-tanya juga subjek, kegiatan dia selama ini apa. Itu untuk memastikan kondisi subjek juga, bisa masuk atau tidak," katanya.

Puluhan petugas medis yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis dan perawat disebar ke enam lokasi tempat uji klinis.

Selain itu, nantinya ada petugas yang memantau secara berkala kepada subjek guna memastikan kondisi setelah disuntik vaksin.

"Selama penelitian diambil darah sebanyak tiga kali, ada yang 50 persen dapat vaksin dan ada 50 persen dapat plasebo. Nanti dibandingkan hasilnya bagaimana, termasuk tingkat keamanan dan imun," katanya.

Daftar Relawan Uji Vaksin Covid-19

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bandung Oded M Danial menjadi relawan uji vaksin virus corona asal China, Sinovac Biotech. Tapi mereka belum tentu lolos disuntikkan vaksinnya.

Mereka bagian dari 800 orang yang sudah terdaftar menjadi relawan uji klinis calon vaksin Covid-19 yang akan dimulai 11 Agustus 2020 mendatang.

Ketua Tim Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) menjelaskan Kusnandi Rusmil UNPAD respons positif dari masyarakat terkait uji klinis calon Vaksin Covid-19. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pendaftar yang berminat untuk menjadi relawan.

Hanya saja tak semua relawan lolos dalam seleksi yang dilakukan tim dari Unpad karena persyaratan yang harus dipenuhi salah satunya yakni warga Kota Bandung.

"Alhamdulillah respons sangat bagus, banyak sekali yang mau jadi relawan. Sampai sekarang sudah ada 800 orang. Pak Gubernur dan Wali Kota juga siap jadi relawan, tapi saya bilang boleh-boleh saja, asalkan diperiksa dulu," ujar Kusnandi.

Ridwan Kamil dan Oded masuk dalam daftar relawan yang akan disuntikan vaksin buatan Sinovac Biotech.

Kusnandi mengatakan, banyak tenaga medis termasuk dokter yang mengajukan diri untuk menjadi relawan. Namun, pihaknya menolak karena lokasi tenaga medis tersebut berada diluar Kota Bandung.

Sehingga, dinilai cukup sulit untuk melakukan proses pemantauan yang berlangsung selama enam bulan.

"Penelitian ini akan ada lima kali datang, takutnya nanti mereka ada keperluan mendadak itu akan menjadi sulit. Jadi yang dianjurkan dan diterima itu dari Kota Bandung. Maksudnya itu supaya kita gampang memantaukan," paparnya.

Kusnandi pun memastikan, proses pendaftaran bagi relawan masih berlanjut selama dua bulan sejak Juli hingga Agustus ini. Karena, tim penliti masih kekurangan jumlah relawan dari target 1.620 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini