Anak Tak akan Kecanduan Gadget jika Orang Tua Lakukan Ini

Salah satu hal yang paling penting agar anak tak kecanduan game online kata Sonya Fatmala, orang tua harus meluangkan waktu lebih untuk anak mereka.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 26 Maret 2021 | 09:29 WIB
Anak Tak akan Kecanduan Gadget jika Orang Tua Lakukan Ini
Ilustrasi anak sakit jiwa kecanduan game online [Suara.com/Ema]

SuaraJabar.id - Aktris sekaligus Ketua Jabar Bergerak Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sonya Fatmala memberikan tips bagi orang tua agar anaknya tidak kecanduan game online lewat dan gawai.

Istri dari Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan itu mengatakan, yang harus dilakukan orang tua di antaranya adalah membatasi waktu anak bermain gawai, membuat aturan dan konsekuensi hingga meluangkan waktu lebih banyak dengan anak.

Sonya mengatakan, para orang tua harus membatasi anaknya untuk memegang gawai. Pola tersebut sudah ia terapkan kepada anak sulungnya yang kini memang sudah terbiasa dan melek teknologi.

"Jadi ketika sekolah baru boleh main game, tapi juga dengan batas wkatu yang ditentukan. Misal hanya 2 jam. Itu juga nggak full, harus 1 jam istirahat, main lagi dan tetap dalam pengawasan," kata Sonya saat dihubungi Suara.com, Kamis (25/3/2021).

Baca Juga:KPK Periksa Sekda KBB, Bagaimana Status Bupati Aa Umbara?

Kemudian memasuki malam hari, anak tidak boleh lagi memegang gawai. Untuk mengisi waktu sebelum anak tidur, kata Sonya, orang tua bisa membuat kegiatan yang membuat anak merasa nyaman.

"Bagaimana caranya orang tua bisa sekreatif mungkin mengajak anak untuk kegiatan lain, kegiatan yang lebih menarik. Misalnya ngobrol, melakukan hobi anak," katanya.

Dikatakannya, jika pola tersebut diterapkan maka lama-lama akan membuat anak terbiasa tanpa gawai. Sehingga nantinya bisa mencegah anak kecanduan gawai dan isinya seperti game online dan media sosial.

Kemudian jika anak melanggar pembatasan tersebut, maka harus membuat konsekuensi berupa hukuman yang sewajarnya. Misalnya ketika anak melanggar, anak tidak boleh bermain gawai lagi dalam kurun waktu tertentu.

Kemudian hal penting lainnya, kata Sonya, meluangkan waktu lebih banyak dengan anak. Sebab, kebersamaan itu akan membuat anak setidaknya akan mengabaikan gawai.

Baca Juga:Ada Monyet dan Tapir, Ini Makanan Manusia Purba di Bandung

"Ini koreksi besar kami para orang tua untuk lebih banyak meluangkan waktu untuk anak-anak. Alhamdulillah, sekarang kalau ada di rumah bener manfaatkan waktu, main bola, ajak ngobrol, ajak pergi," ujarnya.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini banyak anak-anak yang kecanduan game online bahkan ada yang harus menjalani perawatan dan pemulihan di rumah sakit jiwa.

Menurut Sonya, salah satu penyebab yang membuat kondisi itu terjadi lantaran kurangnya pengawasan dari orang tua dan kebebasan pemberian fasilitas gawai terhadap anak. Khsusunya ditengah pandmei Covid-19 yang mengharuskan anak belajar online menggunakan ponsel.

"Nah yang harus diketahui orang tua adalah ketika memberikan gadget kepada anak itu sudah harus tau konsekuensinya," pungkasnya.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti membeberkan, lemahnya pengawasan dari orang tua menjadi pintu masuk bagi anak kecanduan game online hingga pornografi.

"Para orang tua juga jarang membuat aturan main dengan anaknya dalam penggunaan gawai, sehingga anak menggunakan gawianya sekehendaknya," beber Retno.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini