Ngopi Bareng Bonek, Ridwan Kamil Aneh Disebut Manuver 2024

Tapi saya juga tidak bisa menyalahkan karena memang tak bisa dihindari, kata Kang Emil.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 31 Mei 2021 | 17:31 WIB
Ngopi Bareng Bonek, Ridwan Kamil Aneh Disebut Manuver 2024
Gubernur Jawa Barat menyempakan ngopi bareng Bonek saat berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/5/2021). [Hops.id/Istimewa]

SuaraJabar.id - Kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Surabaya, Jawa Timur dinilai beberapa pihak sebagai manuver pria yang akrab disapa Kang Emil itu menghadapi tahun politik 2024.

Ridwan Kamil mengunjungi Surabaya untuk memenuhi undangan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada Sabtu (29/5/2021).

Ia diminta Khofifah untuk mendesain ulang Islamic Center Surabaya.

Di sela kunjungannya ke Surabaya, Ridwan Kamil juga menyempatkan diri nongkrong bareng para bondho nekat/ bonek, julukan supporter Persebaya, klub bola kebanggan Jawa Timur. Adakah tujuan tersurat untuk 2024?

Baca Juga:Mampir ke Markas Bonek, Ridwan Kamil Pakai Jaket dan Syal Persebaya

Dikatakan Khofifah, desain ulang ini merupakan permintaan kehormatan dirinya kepada Kang Emil.

“Saya dan Pak Wagub menyampaikan terima kasih kepada Pak Gubernur Jabar. Saya mohon kepada beliau untuk membantu mendesain ulang Islamic Center dan Alhamdulillah beliau hadir di sini,” kata Khofifah.

Menurut Khofifah, banyak arsitektur masjid yang di rancang Ridwan Kamil menjadi landmark daerah bahkan hingga di luar negeri.

“Beliau arsitek, spesifik lagi, banyak masjid yang di desain oleh beliau,” kata Khofifah.

Ridwan Kamil menuturkan bahwa dirinya tidak bisa mendesain suatu bangunan tanpa mengunjungi ke lokasi tersebut.

Baca Juga:Pertemuan dengan Khofifah Ditafsirkan Persiapan Pilpres, Begini Jawaban Ridwan Kamil

“Kalau mendesain sesuatu harus datang ke lokasi. Saya tidak pernah mengimajinasikan sebuah bangunan tanpa melihat lokasinya,” kata Kang Emil.

Tak hanya meninjau lokasi Islamic Centre yang akan didesain oleh dirinya, Ridwan Kamil juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memanfaatkan kunjungan ke Jawa Timur dengan ngopi bareng bersama sejumlah perwakilan suporter Persebaya, bonekmania, di Warkop Pitu Likur di Surabaya.

“Saya kebetulan ada kunjungan dinas di Surabaya dan teringat teman-teman bonek. Makanya saya ke sini untuk silaturahim,” ujar Kang Emil.

Dia berbincang dengan perwakilan bonek, seperti Husin Ghozali dan Capo Ipul dari Green Nord, Sinyo Devara (perwakilan Tribun Kidul), dan Sidik Tualeka perwakilan manajemen Persebaya.

Pada kesempatan tersebut, bonek memberikan kenang-kenangan berupa jaket serta syal Persebaya. Kang Emil mengaku bertemu dengan perwakilan suporter karena memiliki memori dan kagum atas persaudaraan suporter Persib Bandung (Bobotoh/Viking) dengan Bonekmania.

“Saya ke sini juga agar bisa bertukar nomor HP. Nanti, kalau bonek ke Jawa Barat lagi bisa menghubungi, saling menjaga dan silaturahim terjaga,” tutur Emil.

Husain Gozali, selaku perwakilan bonek mengatakan, kunjungan Ridwan Kamil semata-mata menjaga silaturahim yang selama ini terjalin baik.

“Hubungan Surabaya dengan Bandung itu sangat akrab dan intens. Ada yang bilang, Bandung adalah rumah kedua bagi teman-teman bonek, begitu pula Surabaya adalah rumah kedua bagi teman-teman bobotoh,” kata Cak Cong, sapaan akrabnya.

Manuver 2024?

Serangkaian kunjungan Kang Emil ke Surabaya tak urung menimbulkan dugaan bahwa dirinya tengah menjajaki peluang untuk 2024. Akan hal tersebut, suami dari Atalia Praratya ini mengaku heran.

Hanya saja dia tidak bisa menyalahkan lantaran hal tersebut tidak bisa dihindari, terlebih namanya kerap masuk dalam hasil survei calon presiden untuk 2024.

“Tapi saya juga tidak bisa menyalahkan karena memang tak bisa dihindari,” kata Kang Emil.

Soal kunjungannya ke Jawa Timur, pertemuannya dengan Khofifah Indar Parawansa adalah pertemuan yang kedua kali dalam waktu dua bulan terakhir. Ridwan Kamil mengungkapkan kunjungannya ke Jawa Timur adalah sebagai bentuk sopan santun membalas kunjungan Khofifah.

“Ini semata-mata sopan santun saya membalas kunjungan Ibu Gubernur Jatim ke Jabar dulu, plus ada agenda-agenda produktif yang bisa disinkronkan,” kata Emil.

“Nanti kalau sudah jelas-jelas, ya pasti media bisa melihat secara lebih objektif,” pungkas Emil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini