“Kita sempat memberhentikan 500 relawan nakes karena pas shalat Idul Fitri keterisian rumah sakit se-Jabar hanya 29 persen, sehingga para relawan kami pulangkan dulu. Nah sekarang kita panggil lagi, karena kondisinya seperti ini,” katanya.
Kang Emil mengingatkan konversi tempat tidur ke pasien Covid-19 tetap berdampak pada risiko penurunan layanan bagi pasien non-Covid-19, seperti kecepatan layanan dan ketersediaan nakes di saat bersamaan.
“Risikonya tinggi bagi pasien non-Covid-19, apalagi memasuki musim pancaroba yang trennya juga naik,” ujarnya.
Gubernur mengimbau warga untuk mematuhi protokol kesehatan 5M. Dengan semakin sedikit pasien Covid-19 masuk rumah sakit, semakin leluasa ketersediaan kamar untuk semua pasien. (Antara)