Kronologi Percobaan Bunuh Diri Pengurus Asosiasi Kafe di Depan Balai Kota Bandung

Ketika disinggung apakah motif korban dipicu karena tak tahan oleh kebijakan PPKM, Ulung menyebut bahwa motif masih dalam penyelidikan.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 05 Agustus 2021 | 09:52 WIB
Kronologi Percobaan Bunuh Diri Pengurus Asosiasi Kafe di Depan Balai Kota Bandung
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. Ulung Sampurna Jaya. [Antara]

SuaraJabar.id - Polisi buka suara terkait kasus percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang pengurus Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Jawa Barat di depan Balai Kota Bandung pada Rabu (4/8/2021).

Dari keterangan Kapolrestabes Bandung, pelaku percobaan bunuh diri di depan Balai Kota Bandung itu berinisial GB. Ia merupakan Ketua Harian AKAR Jawa Barat.

Menurutnya, percobaan bunuh diri itu terjadi pada sekitar pukul 13.10 WIB. GB sempat menelepon salah seorang temannya, yang merupakan PNS di bagian Humas Pemkot Bandung, memberitahukan bahwa ia berada di Balai Kota Bandung.

"Didapat seorang di Jalan Wastukencana Kota Bandung di depan Pemkot atau di depan pintu gerbangnya ada seorang yang melakukan upaya bunuh diri, yang mana diketahui korban berinisial GB dan identitasnya adalah sebagai Ketua Harian AKAR atau Asosiasi Kafe dan Restoran Kota Bandung," kata Ulung kepada awak media.

Baca Juga:Pamer Aurat di Jalanan Dalih Stres PPKM, PB SEMMI: Pansos, Dinar Candy Cari Sensasi!

Ulung melanjutkan, rekan GB yang ditelepon adalah JJ. Ketika JJ datang ke lokasi GB, JJ tak berhasil mencegah percobaan GB, dan menemukan bahwa GB telah melakukan upaya bunuh diri dengan menusuk perut dan lehernya kiri-kanan.

"Polisi dapat kabar dan lansung mendatangi TKP lalu melakukan tindakan pertama, dan membawa korban ke rumah sakit," jelasnya.

Dari hasil TKP itu, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti yaitu sebuah pisau.

Motif Bunuh Diri Masih Diselidiki

Dari kejadian itu, polisi masih menyelidiki secara seksama motif korban melakukan aksi percobaan bunuh diri.

Baca Juga:Berbikini Protes PPKM, Dinar Candy Dituntut Minta Maaf, Mahasiswa Muslimin: Asusila

"Terkait dengan maksudnya bagaimana, dan apa yang dilakukan nantinya, masih dalam penyelidikan dari Satreskrim Polrestabes Bandung," kata Ulung.

Ketika disinggung apakah motif korban dipicu karena tak tahan oleh kebijakan PPKM, Ulung menyebut bahwa motif masih dalam penyelidikan.

Padahal, sebelumnya pihaknya telah mengaudensi pertemuan antara Pemkot Bandung dan Akar terkait aspirasi AKAR mengenai aturan dine in atau makan di tempat, pada Kamis, 29 Juli 2021.

"Kami masih mendalami apakah terkait dengan PPKM," ujarnya.

Kondisi GB

Terdapat luka sayat di bagian leher dan perut GB. Ia pun lantas dilarikan ke rumah sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Koordinator Pelayanan Medik RSHS, DR. dr. Zulvayanti, Sp.OG(K), M.Kes mengungkapkan, kondisi GB kini sudah berangsur membaik.

"Saat ini kondisi pasien secara umum sadar, stabil, tanpa menggunakan bantuan oksigen, dan masih dalam obsevasi secara ketat," kata Zulvayanti kepada insan pers, Rabu, 4 Agustus 2021.

Ia menjelaskan, pasien datang ke RSHS pukul 1 IGD RSHS pada pukul 13.54 WIB, diantar oleh PMI dengan diagnosa trauma tusuk di perut dan luka tusuk di area leher.

"Ada kecurigaaan percobaaan bunuh diri," ungkapnya.

Setelah melalui pemeriksaan, pendarahan akibat luka di leher dan perut itu dapat ditangani dengan baik, dan pasien telah diberi obat antinyeri.

"Pendarahan di luar sudah tertangani dengan balut tekan, pasien terpasang infus, dan sudah diberikan obat-obatan anti nyeri," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini