SuaraJabar.id - Bulan suci Ramadhan merupakan bulan penuh berkah bagi perajin kolang kaling atau cangkaleng di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pasalnya, permintaan kolang kaling selalu meningkat drastis selama bulan suci Ramadhan.
Seperti halnya yang disampaikan perajin kolang-kaling yang berada di Desa Gunung Tanjung, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Nunur.
Ia mengaku, hingga saat ini sudah menyetok 22 ton kolang kaling dan masih kekurangan stok.
Baca Juga:Berapa Rupiah Bayar Zakat Fitrah Tahun 2022? Di Depok Rp 45 Ribu
“Untuk ramadan tahun ini, alhamdulillah permintaan kolang-kaling sangat banyak alias meroket, sayang untuk di lokal Jawa Barat kekurangan bahan bakunya,” ujar Nunur.
Karena kurang, maka Nunur mengambil kolang kaling dari Sumatera.
“Perbedaanya kalau kolang kaling dari Sumatera ukurannya kecil dan lebih banyak, kalau dari Jawa Barat ukurannya besar-besar,” katanya.
Lantaran harus mengambil dari Sumatera, pengrajin kolang kaling di Tasikmalaya mengeluhkan ongkos kirim.
“Biasanya ongkos dari Sumatera ke Tasikmalaya 9 juta, sekarang jadi 11 juta, katanya alasannya solar sulit,” jelas Nunur.
Dengan biaya produksi yang tinggi lanjutnya, harga jual kolang kaling pun ikut naik.
Baca Juga:Jadwal Buka Puasa dan Jadwal Sholat Cilegon Banten Selasa 5 April 2022
“Saat ini kami menjual kolang kaling dengan harga Rp 11 ribu sampai Rp 13 ribu per kilogram, itu dikirim ke Jateng dan Jatim,” katanya.
Meski harganya mahal, namun penjualan kolang kaling tahun ini naik sekitar 85 persen dari tahun sebelumnya.