Uang Tabungan Siswa Rp 430 Juta Diduga Dimakan Oknum, Guru SD di Sumedang Jadi Sasaran Amarah Orang Tua

Sudah jelas, uang tabungan itu disalahgunakan oleh oknum guru. Bahkan, telah mengakui dan membuat surat pernyataan, ucapnya.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 22 Juni 2022 | 15:09 WIB
Uang Tabungan Siswa Rp 430 Juta Diduga Dimakan Oknum, Guru SD di Sumedang Jadi Sasaran Amarah Orang Tua
ILUSTRASI - Uang tabungan masa kecil. [Tiktok/@siscakohl]

SuaraJabar.id - Susi Nuryati, seorang guru di SDN 2 Darmaraja Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengaku menjadi sasaran kemarahan orang tua siswa yang uang tabungannya macet.

Diketahui, uang tabungan siswa di sekolah tersebut senilai Rp 430 juta diduga raib. Pelakunya diduga merupakan salah satu oknum pengajar di sekolah tersebut.

kini kata Susi, pengajar di SDN Darmaraja 2 kena getahnya. Mereka menjadi sasaran cemoohan orang tua siswa.

Ia mengaku pernah didatangi orang tua siswa yang meminta agar dirinya membayar uang tabungan tersebut.

Baca Juga:Ada-ada Saja, Pesanan Es Siswa SD Sekelas Diantar saat Guru Mengajar

Bahkan, ada yang menyuarakan agar dirinya berhenti mengajar.

“Saya disuruh berhenti jadi guru, disuruh ganti uang tersebut, bully yang mengarah seprti teror,” kata Susi, Rabu (22/6/2022).

Ia bersama para guru lainnya, merasakan yang paling terkena imbas soal tabungan siswa macet tersebut.

“Sudah jelas, uang tabungan itu disalahgunakan oleh oknum guru. Bahkan, telah mengakui dan membuat surat pernyataan,” ucapnya.

“Kami pernah sampai sakit, gara-gara masalah tabungan macet tersebut,” kata dia.

Baca Juga:Izin Terlambat Ambil Rapor ke Guru, Alasan Siswa Ini Malah Bikin Terharu

Bahkan, Ia mengaku tidak tahu terkait persoalan tabungan siswa tersebut.

“Kami berharap pihak-pihak terkait bisa memulihkan nama baik, imbas kasus tersebut,” ujarnya.

Karena, kata dia, sudah terbukti kalau uang tabungan digunakan oleh oknum.

Sebelumnya diberitakan, Sejumlah orang tua siswa menggeruduk SDN Darmaraja 2 Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Mereka mempertanyakan uang tabungan anak mereka yang yak bisa diambil dengan alasan tak jelas. Dari informasi, uang tabungan siswa di SDN Darmaraja 2 itu berjumlah Rp 430 juta.

Salah satu orang tua siswa yang bernama Aan mengatakan uang tabungan selama 6 tahun anaknya sekolah itu belum bisa diterima.

Padahal, uang tersebut sangat diperlukan untuk biaya pendidikan anaknya ke jenjang berikutnya.

Anehnya kata dia, pihak sekolah pun justru seolah lamban menyikapinya.

“Terpaksa, kami para orang tua siswa datang ke pihak sekolah,” katanya, Rabu (15/6/2022).

Ia mengancam akan melaporkan persoalan tersebut ke aparat hukum, jika tetap tak ada kejelasan.

News

Terkini

Warung makan yang dulu hanya kecil-kecilan, kini bisa semakin besar.

News | 18:38 WIB

NGBS adalah sistem core banking generasi terbaru yang pengembangannya didukung oleh KB Kookmin Bank.

News | 14:05 WIB

Residen FK Unpad diduga perkosa wanita di RSHS Bandung. Korban dipaksa transfusi darah hingga tak sadar. Pelaku ditangkap, Unpad pecat, Kemenkes larang residensi seumur hidup.

News | 13:04 WIB

Inilah kisah seru sebuah UMKM yang bergerak di bidang industri parfum dan kecantikan menembus pasar internasional bersama dukungan BRI.

News | 10:59 WIB

Dia sukses menopang ekonomi keluarga hingga menyekolahkan anak berkat kegigihan usaha dan bantuan modal dari PNM Mekaar & KUR BRI. Ia menjadi inspirasi Kartini modern.

News | 22:09 WIB

Bupati Indramayu ke Jepang saat mudik Lebaran disorot. Gubernur Jabar ingatkan etika pejabat, walau Lucky Hakim beralasan penuhi janji anak.

News | 13:32 WIB

Menanggapi hal tersebut, Bupati Bogor, Rudy Susmanto memberikan pernyataan resmi dan mengakui bahwa kesalahan ada pada dirinya selaku kepala daerah.

News | 01:22 WIB

Pengakuan ini makin memperkuat posisi BRI.

News | 16:07 WIB

BRI berkomitmen untuk melindungi data dan transaksi nasabah melalui penguatan sistem keamanan yang terus diperbarui.

News | 11:40 WIB

Sebagai tempat yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya, Gili Matra ini dipenuhi dengan flora air yang menakjubkan.

News | 12:09 WIB

Dan yang terbaru adalah proyek Eiger Camp di kawasan kaki Gunung Tangkuban Parahu, di atas lahan PTPN di sana.

News | 21:27 WIB

Evaluasi ini mencakup berbagai kegiatan ekonomi, seperti pertambangan ilegal dan pengembangan wisata di wilayah puncak pegunungan dan perbukitan.

News | 19:13 WIB

Perbankan diminta sigap mengantisipasi potensi kendala teknis, khususnya infrastruktur perbankan elektronik.

News | 19:21 WIB

Weekend Banking Reguler akan tetap beroperasi di 66 Kantor Cabang pada 5-6 April 2025.

News | 13:22 WIB

Pengelolaan sampah di sini juga sudah berjalan rapi.

Lifestyle | 11:30 WIB
Tampilkan lebih banyak