SuaraJabar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Cianjur, Jawa Barat, meminta pengelola tempat wisata pantai dan air terjun untuk meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan karena curah hujan tinggi.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan sejak satu pekan terakhir curah hujan yang tinggi disertai angin kencang menyebabkan bencana alam di sejumlah wilayah di Cianjur mulai dari banjir, longsor, hingga pohon tumbang.
"Intensitas hujan merata di seluruh wilayah, sehingga kami menyiagakan 1.800 Relawan Tangguh Bencana di tiap desa dan kecamatan. Khusus untuk tempat wisata air, kami tempatkan dua sampai lima orang relawan untuk mengawasi dan mengimbau wisatawan selain pengelola," kata Rudi di Cianjur, Sabtu (5/11/2022).
Rudi menjelaskan, selama dua hari terakhir tingginya curah hujan menyebabkan longsor di sejumlah titik seperti di Kecamatan Cikalongkulon, Cibeber, dan Campaka. Tidak ada korban jiwa namun tercatat empat rumah rusak berat tertimpa material longsor.
Baca Juga:Pemkot Bogor Siapkan Lahan Untuk Warga di Daerah Rawan Bencana
Tidak hanya longsor, hujan deras disertai angin kencang hingga Jumat malam, menyebabkan pohon tumbang yang menutup akses jalan utama penghubung kabupaten seperti di Jalan Raya Bandung-Cianjur, Cianjur-Bogor dan Cianjur-Sukabumi.
"Sebelum tengah malam sudah dapat di atasi dan jalan utama penghubung antarkabupaten sudah dapat dilalui normal. Kami melibatkan petugas gabungan TNI/Polri, BPBD, Dishub Cianjur dan PMI Cianjur untuk menyingkirkan pohon yang sebagian besar melintang di jalan," ujarnya.
Pihaknya mengimbau pengguna jalan, wisatawan dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari bencana alam termasuk pohon tumbang dengan tidak memarkir kendaraan di bawah pohon dan lebih baik berhenti di tempat aman ketika hujan turun lebat disertai angin kencang. (Antara)