“Rumusnya sederhana, jika ada daya beli, ekonomi akan tumbuh. Berbeda dengan pelaku usaha industri besar, UMKM dapat dilihat secara langsung dalam pertumbuhan ekonomi sehari-hari. Ketimpangan ekonomi dapat dikurangi melalui kontribusi 10-20 persen dari sektor swasta,” jelas Wihaji.
Wihaji memandang program pemberian makan siang dan susu gratis ini sebagai bagian dari sikap optimisme dalam menghadapi tantangan, mendukung perputaran ekonomi yang luas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kegiatan ini mampu mendorong semangat melibatkan UMKM, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui hilirisasi UMKM. Dengan melibatkan UMKM, kegiatan ini tidak hanya sekadar belanja, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat yang menikmati hasil belanja tersebut, dan membuka lapangan kerja baru,” jelasnya.
“Program ini diharapkan menjadi salah satu inovasi yang dapat membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,”
Baca Juga:Soroti Panelis dari Unhan, Muhaimin Iskandar: Saya Protes, Syukur-syukur Bisa Diganti