SuaraJabar.id - Buron selama 8 tahun, Pegi Setiawan alias Pegi alias Perong diduga mendapat bantuan dari sang ayah, A Saprudi. Sosok ayah Pegi ini memiliki peran krusial selama Pegi kabur dari kejaran pihak kepolisian.
Dari hasil penyelidikan awal pihak kepolisian, Saprudi yang berprofesi sebagai mandor proyek bangunan itu diyakini membantu Pegi untuk mengubah identitasnya.
Menurut keterangan dari Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham, Saprudi sempat memperkenalkan Pegi sebagai pria bernama Robi kepada TJ pemilik kontrakan di Bandung, Jawa Barat.
Saprudi juga mengatakan bahwa Pegi berstatus keponakannya bukan anak kandung. Menurut Kombes Jules, identitas Robi Irawan dipakai oleh Pegi dari September 2016 hingga 2019.
Baca Juga:Ditetapkan Jadi Otak Pembunuhan, Sosok Bondol Ungkap Keberadaan Pegi Saat Vina Tewas
Identitas itu yang kemudian dipakai oleh Pegi untuk menyewa kontarakan di kawasan Katapang, Kabupaten Bandung bersama ayahnya.
"Sekitar bulan September 2016 sampai dengan tahun 2019 menyewa kamar kontrakan di Katapang, kabupaten bandung dan mengaku bernama Robi Irawan," jelas Kombes Jules.
"Di sana dia tinggal satu kos bersama ayah kandung dan ibu tirinya. Namun, PS tidak mengenalkan diri sebagai anak kandung dari ayahnya. Di sana dia mengaku sebagai keponakan. Namanya juga sudah diganti bukan lagi PS tetapi menggunakan nama Robi," tambahnya.
Terkait dengan keterlibatan sang ayah yang diduga membantu menyembunyikan Pegi, pihak kepolisian menurut Jules masih dalam proses pendalaman.
Hasil penyelidikan polisi juga mengungkap bahwa Pegi Setiawan memiliki dua akun Facebook, satu bernama Pegi Setiawan dan satunya lagi Robi Irawan.
Baca Juga:23 Barang Bukti Pembunuhan Vina Cirebon: 5 Motor, Sneakers Nike hingga Ponsel Samsung
Pegi Dianggap Korban Salah Tangkap
Pegi Setiawan alias Pegi alias Perong ditetapkan Polda Jawa Barat sebagai otak pembunuhan Vina dan kekasihnya Muhammad Rizky alias Eky di Cirebon pada Agustus 2016.
Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan menegaskan hal tersebut berdasarkan pemeriksaan identitas pelaku dan STNK dari sepeda motor yang digunakan pelaku saat melakukan aksinya di Cirebon.
"Kita yakinkan bahwa PS adalah ini, STNK (sepeda motor) yang digunakan saat kejadian kita mengamankan. Kita cek kartu keluarga, ini adalah Pegi Setiawan," kata Surawan di Bandung, Minggu.
Pasca penetapan Pegi sebagai otak pembunuhan, muncul sosok bernama Bondol yang mengaku sebagai rekan kerja Pegi sebagai kuli bangunan.
Bondol menyebut bahwa polisi telah salah tangkap. Menurutnya, Pegi rekannya itu tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Bondol menyebut bahwa saat kejadian pembunuhan Vina dan Eky pada 27 Agustus 2016, Pegi bersama dirinya tengah berada di Bandung dan sedang bekerja membangun sebuah rumah.
"Pegi tuh salah sasaran, salah tangkap," kata Bondol dikutip dari unggahan akun Instagram @terang_media, Senin (27/5).
"Yakin itu saya kerjanya bareng. Berangkat itu saya tanggal 21 Agustus, dia telepon ke saya, 'Bang Bondol lagi nganggur gak, kalau nganggur berangkat aja ke Bandung,'" jelasnya.
"Jadi dari Cirebon itu ada saya (Suharsono), Pegi (Setiawan), Ibnu, Suparman sama bapaknya Pegi," tambahnya.
"Pegi sama Suparman itu, mengantar saya naik angkot. Saya terus ke (Terminal) Leuwipanjang, naik Bus Goodwill ke Cirebon," katanya.
Tiba dari perjalanan tersebut sudah lewat pukul 23.00 WIB, ia ingat kalau dirinya diturunkan di Kilometer 202 Tol Palikanci atau persis di bawah Jembatan Tol Talun.
"Nah, di situ katanya ada kejadian kasus Vina itu, tapi bilangnya kan kecelakaan. Saya persis baru turun dari bus waktu ada orang ramai-ramai," tambahnya.