SuaraJabar.id - Pewaris Kereton Sumedang Larang, Radya Anom Luky Djohari Soemawilaga mengungkapkan bahwa Mahkota Binokasih Sahyang Pake yang dibawa ke Kabupaten Bogor adalah replika.
Radya Anom menyampaikan, Mahkota Binokasih Sahyang Pake yang asli ada dan disimpan di Museum Geusan Ulun, Sumedang.
"Tentu yang kita bawa bukan asli, karena yang asli ada di Museum," kata dia, Senin 21 April 2025.
Ia menyampaikan, Mahkota Binokasih itu sudah menjadi cagar budaya yang tidak sembarangan bisa dibawa oleh Keraton Sumedang Larang sekalipun.
Baca Juga:Setelah Ratusan Tahun, Mahkota Binokasih Sapa Bogor, Budayawan: Ini Harapan Baru Budaya Sunda
"Yang sudah ditetapkan menjadi cagar budaya dan tentu apabila hadir di Bogor membutuhkan sebuah aturan-aturan yang diatur oleh undang-undang dan diatur oleh pemerintah tentang cagar budaya," jelas dia.
Meski demikian, Radya Anom menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan Mahkota Binokasih yang asli bisa dibawa ke Kabupaten Bogor di kegiatan selanjutnya.
"Tapi saya yakin apabila pemerintah dan keraton memiliki jaminan kepada keberadaan mahkota ke depan insya allah mahkota itu bisa datang ke sini," jelas dia.
Warga Sambut Antusias Mahkota Binokasih
Mahkota Binokasih atau Mahkota para raja Sunda disambut antusias oleh masyarakat Kabupaten Bogor. Saat kehadirannya di Karadenan, warga antusias menghantarkan Mahkota replika tersebut ke pusat pemerintahan Kabupaten Bogor.
Baca Juga:Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
Pantauan Suarabogor.id, ribuan masyarakat terlihat merayakan kedatangan perwakilan Keraton Sumedang Larang dengan Mahkota Binokasih yang mereka bawa.
Ribuan jajan gratis juga membuat masyarakat antusias lebih menyambut dan mengawal Mahkota Binokasih tersebut sampai Tegar Beriman. Begitupun degan Bupati Bogor Rudy Susmanto, yang semangat dalam menyambut Mahkota Binokasih Sanghyang Pake.
Ternyata, semangat Rudy Susmanto bukan hanya kedatangan Mahkota Binokasih, tapi juga Rudy Susmanto merupakan trah atau keturunan asli dari Sumedang Larang.
"Bicata mahkota, bicara juga tentang leadership. Alhamdulillah hari ini, di kesempatan yang baik ini, Kabupaten Bogor dipimpin bupati yang juga sekaligus beliau putra trah dari Sumedang Larang," ujar Radya Anomo Luky Djohari Soemawilaga.
Maka itu, ia menitipkan pesan agar Rudy Susmanto menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Mahkota Binokasih Sanghyang Pake.
Ia mengungkapkan, Binokasih berarti pembina kasih sayang. Kemudian Sanghyang Pake berarti nilai kasih sayang harus dipergunakan atau dipakai sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan sehari-hari, maupun sosial kemasyarakatan serta berbangsa dan bernegara.
"Maka dalam kesempatan baik ini, kami titip spirit, keagungan, kemuliaan esensi dari mahkota, nilai kasih sayang harus digunakan dalam kepemimpinan. Yaitu, Bupati bisa membawa masyarakat sejahtera, gemah ripah loh jinawi, sejahtera, aman, kondusif," katanya.
Bupati Bogor Rudy Susmanto, merasa kembali dilantik oleh Kerajaan Pajajaran, usai Mahkota Binokasih Sanghyang Pake, menyambangi Kabupaten Bogor, Senin, 21 April 2025.
"Kami dilantik tanggal 20 Februari 2025. Hari ini, 21 April 2025, terima kasih secara batiniah saya dan Pak Ade Ruhandi dilantik kembali oleh Kerajaan Pajajaran. Hatur Nuhun," ungkap Rudy Susmanto.
Menurutnya, Mahkota Binokasih akan memberi pandangan baru pada Rudy Susmanto tentang filosofi dalam membangun Kabupaten Bogor, dalam lima tahun ke depan.
Rudy juga mengucap terima kasih pada Keraton Sumedang Larang, usai Mahkota Binokasih kembali menginjak Bumi Tegar Beriman setelah sekian ratus tahun tak singgah.
"Kami mengucap terima kasih. Kami bukan sekedar melihat sebuah mahkota. Tapi terima kasih atas dukungan yang diberikan Keraton Sumedang Larang kepada saya Rudy Susmanto dan Pak Ade Ruhandi untuk diberi amanah memimpin masyarakat Kabupaten Bogor," ungkap Rudy.
Kontributor : Egi Abdul Mugni