Fakta Mengejutkan! Saksi Kunci Pembunuhan Bocah Alvaro Ternyata Kawan Karib Ayah Tiri Pelaku

Hubungan kedekatan ini menjadi ironi tersendiri, mengingat G justru menjadi figur sentral yang membongkar kekejian sahabatnya sendiri di hadapan hukum.

Andi Ahmad S
Selasa, 25 November 2025 | 13:59 WIB
Fakta Mengejutkan! Saksi Kunci Pembunuhan Bocah Alvaro Ternyata Kawan Karib Ayah Tiri Pelaku
Situasi di rumah duka anak laki-laki bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri/aa.
Baca 10 detik
  • Saksi kunci berinisial G dan tersangka pembunuh Alvaro Kiano Nugroho (ayah tiri korban, Alex Iskandar) diketahui berteman baik dan sudah saling kenal sejak lama. 

  • Motif pembunuhan bocah 6 tahun, Alvaro, oleh ayah tirinya adalah kecemburuan tersangka terhadap sang istri. Tersangka ditangkap pada Rabu, 19 November. 

  • Kepolisian terus melakukan trauma healing pada keluarga mendiang Alvaro Kiano Nugroho untuk menstabilkan kondisi emosional dan psikis mereka hingga stabil.

SuaraJabar.id - Tabir misteri kematian Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang hilang sejak Maret 2025, perlahan mulai terkuak sepenuhnya.

Setelah menetapkan Alex Iskandar (AI) sebagai tersangka utama yang tak lain adalah ayah tiri korban, pihak kepolisian kini membeberkan fakta baru yang cukup mengejutkan mengenai sosok saksi kunci berinisial G.

Bukan orang asing, G ternyata memiliki hubungan personal yang sangat dekat dengan tersangka. Fakta ini diungkapkan langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, pada Selasa (25/11/2025).

Hubungan kedekatan ini menjadi ironi tersendiri, mengingat G justru menjadi figur sentral yang membongkar kekejian sahabatnya sendiri di hadapan hukum.

Dalam penyelidikan kasus kriminal, peran orang terdekat seringkali menjadi kunci. Kombes Nicolas menjelaskan bahwa G dan Alex bukanlah kenalan baru.

Pertemanan mereka sudah terjalin jauh sebelum kasus tragis ini terjadi, bahkan melibatkan riwayat keluarga.

"Sudah saling kenal, mulai dari masih ada orang tua tersangka masih hidup," kata Kombes Nicolas kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Pernyataan tersebut mengonfirmasi bahwa G memiliki akses informasi dan pemahaman mendalam tentang karakter serta kehidupan pribadi tersangka.

Kedekatan inilah yang membuat kesaksian G di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menjadi sangat vital dan tak terbantahkan. Tanpa intervensi dan keterangan G, mungkin skenario hilangnya Alvaro yang dibangun oleh Alex akan terus tertutup rapat.

Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi pasangan muda tentang bahaya toxic relationship. Polisi mengungkap bahwa motif di balik tindakan keji Alex bukanlah ekonomi, melainkan emosi purba: cemburu.

Diketahui, Alex menikahi ibu Alvaro pada tahun 2023. Namun, biduk rumah tangga mereka tidak berjalan mulus. Adanya rencana perceraian dan rasa cemburu berlebihan terhadap istrinya memicu Alex melampiaskan amarah kepada sosok yang paling rentan, yakni anak tirinya sendiri, Alvaro.

Alex ditangkap pada Rabu (19/11) malam setelah polisi menemukan bukti kuat yang mengarah padanya.

Selain penegakan hukum, aspek kemanusiaan menjadi prioritas kepolisian. Tragedi ini tentu menyisakan luka batin yang mendalam bagi ibu kandung dan keluarga besar Alvaro. Trauma kehilangan anak yang diperparah dengan fakta bahwa pelakunya adalah suami sendiri, tentu mengguncang stabilitas psikologis mereka.

Untuk itu, Polres Metro Jakarta Selatan tidak hanya fokus pada penyidikan, tetapi juga trauma healing. Pendampingan psikologis intensif diberikan untuk menstabilkan emosi keluarga korban yang terguncang hebat.[Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak