Baliho Ucapan Terimakasih Prabowo - Sandiaga, DEEP: Bakal Terus Menjamur

Menurutnya, fenomena pemasangan baliho tersebut akan menyebar ke wilayah-wilayah lain, tidak hanya di Kabupaten Bogor dan Depok.

Chandra Iswinarno
Kamis, 02 Mei 2019 | 12:29 WIB
Baliho Ucapan Terimakasih Prabowo - Sandiaga, DEEP: Bakal Terus Menjamur
Baliho ucapan terimakasih Prabowo - Sandiaga beredar di Depok. (Suara.com/Supriyadi).

SuaraJabar.id - Pemasangan baliho ucapan terima kasih kepada Masyarakat Cileungsi, Kabupaten Bogor dan juga Kota Depok, Jawa Barat yang memenangkan Pasangan Capres - Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sebagai Presiden RI 2019 - 2025 ditanggapi Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP).

Direktur DEEP Yusfitriadi mengatakan keberadaan baliho tersebut tidak direspon secara berlebihan.

"Saya memandangnya pada dua sisi untuk masalah ini," katanya di Depok, Kamis (2/5/2019).

Pertama, ia mengemukakan saat Prabowo melakukan tiga kali deklarasi kemenangan, ditambah hitungan real count timnya merupakan upaya untuk meyakinkan pendukung 02 atas kemenangannya.

Baca Juga:Beredar Surat Instruksi Pemasangan Baliho Ucapkan Selamat, BPN: Palsu

"Maka sangat wajar ketika pendukungnya melakukan selebrasi apapun termasuk pemasangan baliho tersebut," kata dia.

Kedua, dalam konteks real count tim paslon 02 saat ini, isunya sudah mulai tenggelam. Bahkan, cenderung kembali ke isu yang sejak awal dikembangkan yaitu, pemilu curang.

Karena salah satu aktor politik senior yang bergabung dalam pemenangan paslon 02, sudah menyatakan jika pasangan capres dan cawapres yang kalah pasti dicurangi.

"Sehingga dalam konteks ini, maka sangat mungkin pemasangan baliho tersebut sebuah upaya provokasi, yang pada akhirnya akan membuat kegaduhan di masyarakat dan menjadikan masyarakat berhadapan," tuturnya.

Menurutnya, fenomena pemasangan baliho tersebut akan menyebar ke wilayah-wilayah lain, tidak hanya di Kabupaten Bogor dan Depok.

Baca Juga:Usai Bogor, Baliho Ucapan Selamat Prabowo Presiden Marak di Depok

aka ketika masyarakat, kepolisian, aktor-akotr politik dan pemerintah daerah bereaksi berlebihan, secara otomatis sudah terprovokasi hanya karena baliho.

REKOMENDASI

News

Terkini