Bencana Longsor dan Angin Kencang Melanda Cianjur Hari Ini

Seratusan kepala keluarga diungsikan karena rumah mereka terancam.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 22 Januari 2021 | 17:22 WIB
Bencana Longsor dan Angin Kencang Melanda Cianjur Hari Ini
Bangunan SMP Gelarwangi, Kecamatan Cidaun, Cianjur, ambruk setelah longsor melanda kawasan tersebut, tidak ada korban jiwa karena proses belajar masih dilakukan secara daring, Jumat (22/1/2021). [Antara/Ahmad Fikri)

SuaraJabar.id - Dua bencana alam terjadi di Kabupaten Cianjur hari ini, Jumat (22/1/2021). Bencana alam tersebut adalah longsor dan angi kencang.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur Irfan Sopyan mengatakan, pihaknya mencatat dua desa di Kecamatan Cidaun, dilanda bencana alam longsor dan angin kencang.

Akibat bencana ini, bangunan SMP ambruk dan jembatan gantung putus serta seratusan kepala keluarga diungsikan karena rumah mereka terancam.

"Jembatan putus terjadi di Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, jembatan penghubung desa Cibuluh dan Puncakbaru, putus setelah pondasinya ambruk terbawa longsor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun akses warga menjadi terhambat," kata Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan saat dihubungi, Jumat (22/1/2021).

Baca Juga:BNPB: 21 Hari Pertama 2021 Sudah Terjadi 185 Bencana Alam di Indonesia

Ia menjelaskan saat ini aktifitas warga terhambat karena jembatan gantung tersebut merupakan akses utama warga menuju pusat kecamatan, terutama akses ekonomi dan pendidikan sehingga pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membangun jembatan darurat, sebelum membangun kembali jembatan yang putus.

"Kami sudah berkordinasi dengan dinas terkait untuk segera membangun jembatan darurat yang minimal dapat dilalui pejalan kaki karena akses jalan utama membuat warga harus menempuh waktu cukup lama dengan landasan jalan rusak," katanya.

Sedangkan longsor dan pergerakan tanah, tambah dia, juga melanda Desa Gelarwangi, Kecamatan Cidaun, sehingga membuat jalan utama di desa tersebut tertutup longsor dan seratusan rumah warga terancam, sehingga aktifitas warga terisolir.

"Saat ini, tim gabungan dan relawan berusaha menyingkirkan material longsor yang menutup landasan jalan agar dapat dilalui kendaraan. Sedangkan perkampungan warga di atas tebing yang longsor terancam, sehingga seratusan kepala keluarga terpaksa diungsikan untuk menghindari longsor susulan," katanya.

Tidak hanya longsor, hujan deras disertai angin kencang yang melanda desa tersebut, menyebabkan beberapa ruang kelas SMP ambruk, tidak ada korban jiwa karena hingga saat ini, proses belajar mengajar masih dilakukan secara daring.

Baca Juga:Geger! Sudah Dinyatakan Mati, Jenggo Ditemukan Berkeliaran di Cianjur

"Kami masih menunggu data lengkap dari petugas yang sudah dikirim ke lapangan, data sementara ada dua ruang kelas dan bangunan lain di SMP Gelarwangi yang ambruk. Sedangkan seratusan Kepala Keluarga diminta bertahan di pengungsian karena menjelang sore bisanya hujan kembali turun deras dan berpotensi terjadi longsor susulan," katanya.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, langsung menginstruksikan dinas terkait untuk mendatangi lokasi jembatan yang putus akibat longsor dan segera melakukan kajian untuk membangun kembali jembatan yang merupakan akses utama penghubung dua desa, untuk sementara dibangun jemmbatan darurat.

"Saya sudah instruksikan kepala dinas terkait untuk melihat langsung jembatan yang putus, secepatnya untuk dibangun kembali agar aktifitas warga tidak terhambat. Kami juga mengimbau warga di wilayah rawan bencana untuk waspada dan jeli melihat tanda alam akan terjadinya bencana," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak