Ratusan Orang Nyapu Koin di Jalan Indramayu Jadi Sorotan Publik, Pemudik Ini Teriak Ganjar Pranowo Bukan Ridwan Kamil

Akun Instagram milik @rembolsuroboyo memposting video berisi rekaman dari dalam mobil menyoroti aksi ratusan penyapu jalanan di sepanjang jalur Pantura.

Andi Ahmad S
Kamis, 28 April 2022 | 16:42 WIB
Ratusan Orang Nyapu Koin di Jalan Indramayu Jadi Sorotan Publik, Pemudik Ini Teriak Ganjar Pranowo Bukan Ridwan Kamil
Viral aksi masyarakat menyapu cari koin di Jalan [Instagram]

SuaraJabar.id - Seorang pengendara mobil heboh melihat ratusan penyapu jalan di wilayah Indramayu Jawa Barat hingga unggah ke media sosial.

Akun Instagram milik @rembolsuroboyo memposting video berisi rekaman dari dalam mobil menyoroti aksi ratusan penyapu jalanan di sepanjang jalur Pantura.

Si perekam yang merupakan salah satu pengendara merasa terkejut dengan adanya pemandangan ini. Tak henti ia menyoroti segerombolan warga yang berdiri berjajar sepanjang jalan dengan menenteng sapu lidi tersebut.

"Buset nyaponi duit Ki tradisi opo piye Ki," ucap pria dalam rekaman video itu.

Baca Juga:Video Viral Cewek Pakai Tanktop Lakukan Sosial Eksperimen, Publik Salfok dengan Pria di Sebelah Istrinya

Terdengar dari dalam mobil bahkan pria beserta para penumpang tak henti geleng kepala melihat fenomena para penyapu duit ini.

Lucunya, pemudik ini bukannya menyebut Ridwan Kamil sebagai pemimpin atas wilayah ini melainkan malah menyinggung Ganjar Pranowo atas apa yang mereka lihat.

"Pak Ganjar Iki masyakarate ngene piye Ki pak Ganjar," ucapnya.

Video postingan ini rupanya juga diikuti dengan kebingungan warganet lain yang melihatnya.

"Sedih melihatnya," ungkap akun @idea***.

Baca Juga:Viral Video Pemudik Angkut Motor Sampai Atap Mobil Penuh, Netizen: Itu Mah Pindahan

"Piye ki karepe yo ( gimana ini maunya ya)" timpal yang lain @ratu***.

"Iki nang ngendi lek?" tanya akun @farid***.

Melihat kebingungan dari para warganet ini sepertinya memang banyak yang belum mengetahui tradisi unik yang dijalankan masyarakat wilayah Desa Sukra Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Jika anda kerap melintasi wilayah jalur Pantura, pastilah tak asing dengan pemandangan para penyapu jalan yang berjajar di sepanjang Jembatan Sewo Desa Sukra Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Dibawah teriknya matahari, warga sekitar yang diperkirakan mencapai seratus orang itu dengan kuatnya berdiri disepanjang jalan Jembatan Sawo Indramayu.

Mengenakan topi caping atau penutup kepala seadanya, tak lupa sapu lidi ditangan mereka rela berpanas panasan demi mendapatkan recehan dari warga yang melintas.

Sapu lidi yang mereka pegang bukan untuk menyapu jalan, melainkan digunakan untuk mengambil koin koin lemparan para pengendara. Tak ayal terkadang mereka berebut di badan jalan saat banyak koin yang bertebaran. Saat lelah mereka bahkan nekat duduk di trotoar atau depan tembok rumah warga yang berada di pinggir jalan.

Warga yang menyapu duit itu terdiri dari emak emak, pria dan wanita hingga anak anak.

Fenomena penyapu koin demi mendapatkan penghasilan tambahan ini rupanya juga dikaitkan dengan adanya tradisi yang didasari mitos.

Konon katanya dibawah Jembatan Sewo disebut sebagai tempat tinggal arwah mendiang Saedah dan Saeni yang meninggal di sungai tersebut.

Saeni penari ronggeng Pantura yang berubah menjadi buaya, sedangkan Saedah yang merupakan tukang kendang berubah menjadi Bunga Cempaka Putih.

Maka dari itulah munculah mitos bahwa setiap pengendara yang melintasi jembatan ini dipercaya akan selamat setelah melempar koin.

Banyak pengendara yang memercayai mitos tersebut sehingga mereka selalu melempar koin tatkala melintas agar diberi keselamatan selama perjalanan.

Namun seiring perkembangan waktu rupanya tradisi dari mitos ini kini menjadi ladang penghasilan tambahan bagi warga sekitar.

Beberapa diantara mereka mengaku memiliki pekerjaan sebagai petani, namun mendapat tambahan penghasilan dari menyapu duit ini.

Diketahui rata rata yang dihasilkan masing masing penyapu jalan jika pada musim lebaran seperti ini bisa mencapai Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu rupiah perorangnya.

Kontributor : Ririn Septiyani

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini