Beredar Video Aksi Intoleran di Lokasi Gempa Cianjur, Ridwan Kamil Geram: Masih Dangkal Kepancasilaannya!

"Beginilah warga yg sempit wawasan kebangsaannya...," tulis seorang netizen terkait dugaan aksi intoleran di lokasi gempa Cianjur.

Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 26 November 2022 | 17:54 WIB
Beredar Video Aksi Intoleran di Lokasi Gempa Cianjur, Ridwan Kamil Geram: Masih Dangkal Kepancasilaannya!
ILUSTRASI - Pengungsi gempa Cianjur mengangkut pakaian di Desa Benjot, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa]

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Cianjur Sabtu, mengatakan banyak pengungsi yang mengantre untuk mendapatkan pelayanan medis saat tim kesehatan Brimob datang ke setiap posko setiap harinya, mereka yang menjalani pemeriksaan mendapatkan obat sesuai dengan penyakitnya.

"Tim medis memberikan pelayanan kesehatan berkeliling dari posko ke posko pengungsian untuk memastikan kesehatan pengungsi korban gempa Cianjur," katanya.

Seperti yang dilakukan di posko pengungsian di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, tim medis Brimob memberikan pemeriksaan kesehatan gratis untuk seratusan lebih korban gempa yang tinggal di pengungsian karena mengeluhkan sakit demam, batuk pilek dan gangguan pernafasan.

Upaya jemput bola dalam memberikan pelayanan kesehatan menjadi tugas tim medis Brimob dalam tanggap darurat bencana di Cianjur, setiap pagi 10 orang tim medis yang terdiri dari dokter dan perawat itu, mendatangi setiap posko pengungsian mulai dari Kecamatan Cianjur, Cugenang, Warungkondang dan Pacet.

Baca Juga:Hati-hati Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang di Jawa Barat Selama Tiga Harian, Simak Dimana Saja

“Kita berikan pelayanan langsung di setiap posko karena selama tanggap darurat bencana, warga korban gempa banyak mengeluhkan sakit karena tinggal di tenda tidak senyaman di dalam rumah," katanya dikutip dari Antara.

Pelayanan tim medis Brimob yang dipimpin Iptu Haikal selaku dokter didampingi 9 orang tenaga kesehatan, mencatat selama menjalankan tugasnya pengungsi yang banyak mengeluhkan sakit sebagian besar lansia, ibu dan anak.

"Tim medis Brimob Polri akan berupaya menjangkau semua lokasi, bahkan desa terisolir karena sebagian besar pengungsi tinggal di dalam tenda dengan cuaca dingin dan hujan turun deras ketika sore, sehingga sangat mengganggu kesehatan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini