Program Pencegahan Terganggu akibat Covid-19, Angka Stunting Naik

Naiknya penderita stunting di Kota Cimahi lantaran munculnya wabah Covid-19. Sejak pandemi, proses validasi balita stunting oleh petugas Puskesmas tidak optimal.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 15 Maret 2021 | 15:15 WIB
Program Pencegahan Terganggu akibat Covid-19, Angka Stunting Naik
Ilustrasi. Pencanangan program pencegahan stunting. [dok. Tanoto Foundation]

SuaraJabar.id - Pandemi Covid-19 membuat penanganan kasus stunting di Kota Cimahi terganggu. Bukannya menurun, angka balita yang mengalami tumbuh pendek malah naik sepanjang tahun 2020.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, balita yang mengalami stunting sepanjang tahun 2020 ada 3.520 orang, atau 10,89 persen dari total balita yang mencapai 32.327 orang.

Angka tersebut naik dibandingkan dengan tahun 2019 yang hanya 9,07 persen. Stunting merupakan kasus dimana kondisi anak lebih pendek dari balita lainnya.

"Iya naik dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Indah Gilang Indira, Senin (15/3/2021).

Baca Juga:Pandemi Covid-19, Warga Cimahi Lebih Pilih Baca Novel

Ia menjelaskan, salah satu penyebab naiknya penderita stunting di Kota Cimahi lantaran munculnya wabah Covid-19.  Sejak pandemi, proses validasi balita stunting oleh petugas Puskesmas tidak optimal.

"Tapi karena kunjungan rumah terbatas akibat pandemi jadi tiak optimal. Kunjungan ke Puskemas dibatas, kunjungan rumah dibatasi jadi pemantauan balita tidak optimal," jelas Indah.

Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dikke Suseno Isako mengatakan, gagal tumbuh hingga menyebabkan stunting pada balita dikarenakan asupan gizi yang tidak maksimal, anemia pada ibu hingga memiliki komorbid seperti TBC.

"Sebelum ibu mengandung suka anemia, terus ada penyakit penyerta misal TBC kronis. Tapi Kebanyakan anemia dan asupan gizi," beber Dikke.

Kondisi ibu saat mengandung nantinya akan berpengaruh pada anak saat dilahirkan. "Pas lahir itu biasanya berat lahirnya rendah. Jadi harus diberi asupan gizi yang baik," ujarnya.

Baca Juga:Wajib Tahu, Segini Tarif Baru Parkir Baru di Kota Cimahi

Maka agar anak tidak terlahir stunting, pencegahan harus dilakukan sejak ibu mengandung. Dari mulai asupan gizi yang baik dan minimal memeriksakan minimal empat kali ke dokter atau fasilitas kesehatan lainnya selama masa kehamilan.

"Saat mengandung harus diperiksakan kehamilannya minimal 4 kali selama mengandung," imbuh Dikke.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini