SuaraJabar.id - Warga di Lingkungan Cimenyan II, RT 4 RW 8, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat mendatangi rumah satu keluarga. Para warga ini meminta agar satu keluarga tersebut angkat kaki dari wilayah mereka.
Sejak minggu (3/3) pagi, para warga berjumlah puluhan itu menggeruduk rumah satu keluarga tersebut. Mereka meminta satu kelurga ini pindah lantaran salah satu anggota keluarga itu diketahui seorang mantan narapidana.
Namun warga yang mengusir satu keluarga itu mengumpulkan uang untuk digunakan sebagai tempat menyewa kontrakan di tempat lain.
“Uang itu untuk ongkos pindahan karena nggak punya biaya. Jadi warga inisiatif pantungan untuk memberikan uang dengan cara patungan,” kata salah satu warga, Niknik seperti dikutip dari HarapanRakyat.com--jaringan Suara.com, Senin (4/3).
Baca Juga:Geger Pembunuhan Indriana Dewi Eka: Pasangan Kekasih Bayar Algojo Sebesar Rp50 Juta
Niknik menjelaskan satu keluarga itu terpaksa diusir lantaran ada salah satu anaknya inisial AE yang seringkali membuat kegaduhan dan mencuri.
“Itu sering membuat resah dan melakukan pencurian, intinya membuat onar,” jelasnya.
Lanjut Niknik, kejadian seperti itu bukan yang pertama kali. Bahkan, berdasarkan informasi, orang tersebut merupakan mantan narapidana.
“Bukan sekali dua kali dia itu, mantan napi. Jadi warga sudah nggak mau menerima dia lagi di sini. Bahkan salah satu korbannya itu sudah tua,” ungkapnya.
Niknik menambahkan, warga sudah melakukan musyawarah dengan keluarga tersebut. Bahkan warga sempat memberikan waktu satu minggu untuk keluarga itu pergi dari Lingkungan Cimenyan.
Baca Juga:Viral Kawanan Monyet Berkeliaran di Kota Bandung, Ganjar: Ada Tanda Bahaya dari Alam
“Udah musyawarah, dikasih waktu satu minggu tapi nggak ada pembicaraan lagi sama warga, akhirnya membuat keputusan yang terakhir harus pergi dari sini,” tambahnya.
Sementara itu, warga lainnya Samino Wiharjo mengatakan, diduga pelaku berinisial AE, sempat mendatangi rumahnya melalui atap.
“Terakhir itu dia kepergok lagi naik ke atap rumah,” kata Samino Wiharjo.
Samino mengaku, ia pernah kehilangan tabung gas, uang, dan entok yang menjadi hewan peliharaannya.