SuaraJabar.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan akan terjadi ledakan sampah jika warga Bandung Raya tidak mengelolanya dengan baik.
Salah satu contohnya, kata Herman, seperti tumpukan sampah di Oxbow Cicukang, Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, di mana terjadi tumpukan sampah yang luar biasa banyak, namun disebutnya hal ini adalah contoh kecil.
"Karenanya kepada warga Bandung Raya, saya Sekda Jabar mohon pada semuanya agar kelola sampah (dengan baik) dari sekarang. Kalau tidak, maka akan terjadi ledakan sampah, dan itu tidak boleh terjadi," katanya selepas meninjau Oxbow Cicukang, Selasa.
Ia menegaskan bahwa persoalan sampah harus diselesaikan sejak dari hulunya, yakni tingkat rumah tangga, salah satu caranya memilah dan mengurangi sampah di rumah masing-masing dengan menerapkan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R), yang juga harus dilakukan oleh kantor perusahaan, pabrik, hotel, restoran, dan semua jenis usaha dan fasilitas.
Baca Juga:Polisi Dalami Kasus Kematian Mahasiswa UPI di Mal Paris Van Java Bandung
"Jika pengelolaan sampah di rumah tangga bisa dilakukan dengan baik, dari kantor-kantor, dari perusahaan, hotel, restoran, setidaknya 50 persen masalah sampah sudah selesai. Di tingkat lingkungan rumah tangga, 30 persen bisa ditangani. Hanya tersisa 20 persen residu yang akan dibuang ke tempat pembuangan akhir," katanya.
Herman juga menjelaskan pentingnya pengelolaan yang terukur untuk memastikan kapasitas Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti tetap memadai hingga tahun 2027.
Dengan demikian, TPPAS Legok Nangka yang direncanakan beroperasi pada 2028 dapat mengantisipasi permasalahan sampah secara berkelanjutan.
"Kami mengajak masyarakat bersama-sama menerapkan 3R. Kurangi, manfaatkan, dan daur ulang sampah agar sampah yang dibawa ke TPS hanya sampah anorganik. Dengan upaya ini, pengelolaan sampah akan lebih terukur dan tidak lagi menjadi masalah besar di masa depan," ujarnya.
Adapun kawasan Oxbow Cicukang sendiri, kata Herman, merupakan sungai mati sepanjang kurang lebih satu kilometer, dan kini kondisinya memprihatinkan karena dipenuhi sampah yang sebagian besar merupakan kiriman dari wilayah Bandung Raya lainnya, hingga akhirnya bermuara di lokasi tersebut.
Baca Juga:176 Titik Tambang Ilegal Ditemukan di Jawa Barat, Pemerintah Tindak Tegas
Pembersihan sendiri, katanya, saat ini tengah dilakukan dan sekitar 300 meter area sudah dibersihkan, dengan total 200 ton sampah berhasil diangkut. Sehingga, masih terdapat sekitar 700 meter sisa area yang belum dibersihkan, dengan estimasi volume sampah mencapai 650 ton, yang ditargetkan rampung selambatnya pertengahan Februari 2025.
Herman mengatakan pihaknya telah mengonsolidasikan sejumlah perangkat kerja seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perumahan dan Pemukiman, serta Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, juga dilakukan dengan Satgas Citarum Harum, pemerintah daerah kabupaten dan kota di Bandung Raya, serta komunitas pegiat lingkungan dengan harapan pembersihan sampah dapat segera selesai
"Kami menargetkan pembersihan ini selesai paling lambat pertengahan Februari 2025. Kami sudah mengoordinasikan berbagai pihak terkait agar proses ini bisa dipercepat," ucapnya.